Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Mudik Menggunakan Kendaraan Pribadi Idealnya Berangkat Pagi
28 Maret 2025 4:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali adalah penentuan waktu keberangkatan, ada yang memilih pagi hari atau setelah sahur dan tidak sedikit jua masyarakat pergi pada malam hari. Lantas, mana yang lebih baik untuk dilakukan?
Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan waktu keberangkatan mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi idealnya dilakukan pada pagi hari. Terutama jika lokasi tempat tujuan terpaut jauh.
"Betul atau saat setelah sahur bisa langsung berangkat. Sekalian nanti salat subuh kemudian melanjutkan perjalanan lagi, diselipkan ibadah salat duha sebelum masuk istirahat selanjutnya pada siang hari jelang salat dzuhur," buka Jusri dihubungi kumparan, Kamis (27/3).
Menurutnya, berangkat pagi artinya mengikuti sirkulasi jam istirahat tubuh yang normal sesuai dengan ritme sirkadian atau pola aktivitas tubuh dalam satu waktu 24 jam, termasuk siklus tidur bangun yang berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
"Pada kondisi tersebut tubuh sedang bugar, dengan catatan sudah tidur malam minimal 6-7 jam sebelum waktu sahur dan asupannya jangan hanya karbohidrat. Imbangi dengan banyak protein agar energi bisa tersimpan lebih lama," lanjut Jusri.
Makanya, Jusri menambahkan, pentingnya berkemas minimal satu hari sebelum jadwal keberangkatan agar pikiran dan energi tak terbuang banyak. Berangkat pagi artinya dukungan visibilitas atau penglihatan jauh lebih baik dibandingkan malam hari.
"Berkendara pada malam hari itu biasanya sudah mendekati jam biologis tubuh untuk istirahat panjang. Apalagi misalnya setelah lama berkendara lebih dari 7 jam, memaksa tubuh lebih berkonsentrasi di tengah rendahnya jarak pandang karena gelap," paparnya.
Terakhir, Jusri mengimbau agar berkendara tidak lebih dari 10 sampai 12 jam dalam sekali periode perjalanan. Makanya, waktu keberangkatan pagi dinilainya lebih ideal guna menghindari aktivitas berkendara hingga larut malam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan pilihan mudik siang hari atau malam hari punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain visibilitas, ada faktor lainnya seperti tempat istirahat yang beragam.
“Kalau siang hari jelang maghrib ada rest area hingga warung makan, yang tidak hanya memberikan kesempatan untuk beristirahat tetapi juga untuk menikmati kuliner lokal,” kata Yannes kepada kumparan belum lama ini.
Dirinya juga menjabarkan, mudik malam hari menawarkan kondisi cuaca yang lebih sejuk, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan mengurangi risiko dehidrasi karena tidak ada pantangan untuk konsumsi apa pun.
“Jalanan yang lebih lengang di malam hari juga mengurangi kemungkinan terjebak macet, memungkinkan pemudik untuk mencapai tujuan lebih cepat dan efisien,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park. Mengusung tema “Sinergi Menuju Industri Otomotif Berkelanjutan,” forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan. Nantikan infonya di kumparan!