Mulai 2023, DFSK Indonesia Cuma Jual Mobil Listrik

14 November 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DFSK Indonesia kenalkan mobil PHEV Seres SF5. Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
DFSK Indonesia kenalkan mobil PHEV Seres SF5. Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
ADVERTISEMENT
Cukup lama tak meluncurkan produk terbaru, DFSK kembali muncul dengan beberapa rencana mereka ke depannya di Indonesia yakni hanya akan menjual mobil listrik mulai tahun 2023.
ADVERTISEMENT
“Kita berbeda dengan teman-teman yang lain seperti Astra dan lainnya, kita ke depannya 3 sampai 5 tahun mendatang tidak akan meluncurkan mobil ICE lagi tetapi sudah pure EV 100 persen atau BEV,” ujar Sales and Marketing Director DFSK Indonesia, Rifin Tanuwijaya saat sela Rapat Dengar Komisi VII DPR dengan Dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian.
Lebih lanjut, dalam pemaparan materi, DFSK telah menyiapkan total investasi senilai 24 juta dolar AS, yang terbagi dalam tiga tahun mulai dari tahun 2023 dengan investasi 7 juta dolar AS, tahun 2024 sebanyak 7 juta dolar AS, dan 2025 sebanyak 10 juta dolar AS.
Berbicara produk, Rifin menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dua jenis yakni mobil penumpang dan niaga. Adapun, semua mobil listrik yang dijual DFSK akan diproduksi lokal di Indonesia.
DFSK Mini EV tampil pertama kali di Indonesia pada ajang PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
“Kita berencana akan rakit Gelora E di Indonesia pada Januari 2023 dan harganya turun Rp 200 juta. Jadi, blind van-nya Rp 350 juta dan minibus-nya jadi Rp 399 juta dan kita akan ekspor juga Gelora EV ini ke beberapa negara Asia dan Afrika,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian Seres SF5 yang juga sudah sempat melantai di pameran otomotif GIIAS Surabaya tahun 2021 lalu dan Mini EV di GIIAS 2022 yang akan segera mengaspal di Indonesia.
“Seres SF5 itu di China ada kerja sama dengan Huawei untuk bikin otonomos atau AI-nya, kita akan produksi dan rakit di Indonesia, jual di Indonesia dan juga diekspor. Kemudian Mini EV, sama seperti saudara kandung kita Wuling kita akan launching Mini EV mungkin tahun depan semester kedua, sudah rakit di sini, harga mungkin sudah di bawah Rp 220 juta,” pungkas Rifin.
Selain itu, DFSK juga memaparkan rencana pengembangan manufaktur kendaraan setrum mereka di Indonesia dengan menargetkan nilai tingkat kandungan lokal yang tinggi.
Mobil listrik mikrotrans DFSK Gelora E di Ajang GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
“Kita komitmen di 2024 bisa 60 persen (kandungan lokal) dan pada tahun-tahun berikutnya bisa 80 persen,” jelas Rifin.
ADVERTISEMENT
Gambaran spesifikasi, Seres SF5 dibekali High Performance Dual Electric Motor dengan penggerak all wheel drive. Motor depannya menjanjikan tenaga 341 dk dan motor belakangnya 201 dk. Secara total, mobil ini memiliki output 542 dk.
Sementara itu, mobil ini ditenagai oleh baterai lithium-ion dengan kapasitas 35 kWh. DFSK mengeklaim mobilnya mampu mengisi daya dari 20 persen hingga 80 persen kurang dari sejam menggunakan pengisian fast charging.
Sedangkan Mini EV, mobil berukuran mungil yang punya nama lain DFSK Fengguang Mini EV ini punya dimensi panjang 2.995 mm x lebar 1.495 mm x tinggi 1.640 mm. Motor penggeraknya mampu menghasilkan tenaga 33,5 dk dan torsi maksimum pada 100 Nm. Disitat dari chinapev.com, sekali pengisian daya ulang hingga penuh bisa menempuh jarak hingga 120 kilometer.
ADVERTISEMENT
***