Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mulai Rp 450 Ribu, Bikin Shockbreaker Mobil yang Keras Jadi Empuk Lagi
9 September 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Shock mobil bisa menjadi keras tergantung kebiasaan pemakaian. Apalagi sering melintasi jalan rusak dan keseringan menghantam lubang jalan atau polisi tidur, otomatis komponen peredam kejut pada mobil bisa-bisa tak lagi bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Penyebab shockbreaker keras itu bisa dari shockbreaker itu sendiri. Shockbreaker-nya mati jadi tekanannya sudah enggak ada itu juga bisa. Atau bocor (olinya) itu juga bisa," ungkap Chief Mekanik Jantrakakikaki, Ahmad Rizki Fauzi saat ditemui oleh kumparan.
Penyebab suspensi mobil mati kemungkinan dari seal oli atau gasnya yang rusak. Komponen tersebut harus diperbaiki supaya kinerja meredam tekanan jadi balik lagi.
Shockbreaker yang mati akan menyebabkan rebound atau kemampuan suspensi ke posisi semula atau memantul lebih mental-mentul, mudah bergoyang, dan getarannya lebih terasa.
Apabila beban yang diangkut banyak, maka akan berbeda. Bukannya memantul tapi langsung mentok. Ini karena tumpuan tekanan kaki-kaki mobil hanya di bagian pernya.
"Ini nanti dilepas (suspensinya) terus dibongkar. Seal atau klepnya kita ganti, olinya kita keluarkan kita ganti, ataupun gasnya kita keluarkan terlebih dahulu terus gasnya juga kita buang dulu," jelasnya.
Perlu diketahui, oli atau fluida di dalam tabung shock absorber punya peran memberikan ketahanan terhadap gerak ayun suspensi. Alhasil bantingan suspensinya jadi lebih terkendali akibat gerakan penyerapan oli di dalam tabung absorber.
ADVERTISEMENT
Viskositas atau kekentalannya sangat berpengaruh pada efek yang dihasilkan. "Semakin encer (olinya), shock absorber akan semakin mental-mentul. Sedangkan, oli yang kental akan memberikan rasa yang lebih keras," jelasnya.
Oke berikutnya bicara ongkos perbaikan. Jantrakakikaki membanderolnya tergantung jenis mobil. "Umumnya sekitar Rp 450 sampai 900 ribu. Jadi kalau kayak Avanza beda lagi tergantung tahun mobil. Kalau semakin lama tahun produksinya di bawah 2015 lebih murah," katanya.