Naik 30 Persen, Hino Bidik Target Penjualan 38,5 Ribu Unit Truk Tahun Ini

20 Januari 2023 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) luncurkan truk baru Hino 500 Series (18/1). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) luncurkan truk baru Hino 500 Series (18/1). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) optimistis penjualan truk mereka bisa tumbuh 30 persen dibanding tahun 2022.
ADVERTISEMENT
“Saya mengacu dari kacamata ekonomi Indonesia, menurut saya masih baik dan bisa mencapai angka 38.500 unit (untuk tahun 2023),” ujar COO-Director PT HMSI, Santiko Wardoyo saat sela peluncuran produk baru Hino di Jakarta (18/1).
Rinciannya, untuk kategori light duty truck diharapkan dapat terjual sebanyak 17.100 unit dan medium duty truck sebanyak 21.400 unit.
Menurut Santiko, target penjualan tersebut dapat terealisasi bila didasari kinerja perekonomian dalam negeri saat ini seperti komoditas tambang, penambangan, nikel, batu bara, dan CPO.
Produsen kendaraan niaga Hino. Foto: Reuters
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang tahun 2022, Hino berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 29.880 unit alias naik 50,9 persen dibandingkan 2021 yang hanya menjual sebanyak 19.793 unit.
“Kami cukup puas dengan raihan penjualan 2022 yang naik tinggi. Capaian ini sekaligus memantapkan Hino sebagai market leader atau penguasa medium duty truck selama 23 tahun terakhir dengan 59 persen pangsa pasar,” pungkas Santiko.
ADVERTISEMENT
Adapun kategori medium duty truck diwakili oleh produk 500 Series yang telah dipasarkan sebanyak 16.411 unit. Hasil ini lebih baik 78 persen dibanding dengan tahun 2021 sebanyak 9.242 unit.
Sementara kategori light duty truck lewat produk Dutro terjual sebanyak 13.122 unit atau alami peningkatan 26 persen dibanding tahun 2021. Pangsa pasar model ini juga membesar jadi 20,3 persen, yang mana sebelumnya 18,9 persen.
***