Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Naik 6,7 Persen, Ekspor Mobil CBU Indonesia Tembus Setengah Juta Unit
17 Januari 2024 13:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo ) mencatat peningkatan total ekspor mobil secara utuh (CBU) pada 2023.
ADVERTISEMENT
Kenaikannya sebesar 6,7 persen, dari 2022 sebanyak 473.602 unit menjadi 505.134 unit di 2023. Ini melampaui target ekspor mobil CBU Indonesia sebanyak 500 ribu unit, dari tahun sebelumnya 470 ribu unit.
"Ini cukup mengesankan pertumbuhannya di tengah kondisi pemulihan setelah pandemi, walaupun di tengah perjalanan itu ada kendala baru," buka Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara di Jakarta, Selasa (16/1).
Kendala yang dimaksud adalah pemberlakuan kuota impor mobil menuju negara tujuan ekspor terbanyak kedua, yakni Meksiko.
"Ternyata tahun lalu Meksiko mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia, akibatnya kemudian diberlakukan kuota," ungkapnya.
Asosiasi kata Kukuh, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri untuk mengatasi hal tersebut.
"Karena ternyata ada beberapa brand anggota Gaikindo yang sangat diminati di Meksiko. Meksiko nampaknya sama seperti Indonesia, jadi rupanya penyuka 7-seater, laku di sana," terangnya.
Dalam empat tahun terakhir, tren ekspor CBU kendaraan roda empat atau lebih dari Indonesia terus positif.
ADVERTISEMENT
Pada 2020 misalnya, ada 232.175 unit yang diekspor. Naik lagi menjadi 294.639 unit pada 2021, lalu tumbuh lagi pada 2022 sebanyak 473.602 unit, serta pada 2023 sebanyak 505.134 unit.
Adapun ekspor mobil CBU Indonesia telah dikirim ke lebih dari 93 negara tujuan. Filipina menjadi pasar terbesar, disusul Meksiko, Vietnam, Arab Saudi, dan Thailand.
"Dengan melampaui target yang ditetapkan tahun 2023, mudah-mudahan bisa tembus satu juta unit untuk ekspor CBU mobil di tahun 2025," kata Kukuh.