Negara-negara Asia Tenggara Jadi Penadah Mobil Korban Badai Harvey

8 April 2018 19:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai Harvey di Texas  (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Harvey di Texas (Foto: REUTERS)
ADVERTISEMENT
Tahun 2017, sebuah badai hebat menimpa Amerika Serikat. Ribuan bangunan dan kendaraan terdampak badai yang memorak-porandakan Houston ini.
ADVERTISEMENT
Ribuan mobil terkena dampak. Kejadian ini membuat perusahaan asuransi harus mengganti mobil-mobil yang menjadi korban tersebut. Mayoritas mobil ini kemudian dijual ke lembaga lelang. Fakta menariknya, kebanyakan pembeli dari lelang ini datang dari luar Amerika.
Ribuan mobil rusak ini dikabarkan tengah dipersiapkan untuk dikapalkan untuk diperbaiki di negara tujuan.
"Setelah urusan klaim asuransi selesai diproses dan diselesaikan kita akan mulai melihat mobil-mobil itu mulai diekspor," sebut Kepala bagian Pemasaran Maersk Line --perusahaan pengiriman ekspedisi--, Christian Pedersen.
Kebanyakan mobil-mobil ini dijual kepada pemborong mobil dan penadah suku cadang di negara-negara berkembang di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Murahnya biaya tenaga kerja di negara-negara tersebut diperkirakan dapat membuat biaya perbaikannya juga bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
Disebutkan ada sekitar 600 ribu mobil yang terdampak cukup parah akibat badai Harvey di Houston. Mobil-mobil ini disebut akan diberi tanda --kalau mobil tersebut adalah kendaraan terdampak banjir.
Meski begitu, di negara-negara yang menerima mobil ini kelak, sangat dimungkinkan kalau mobil ini dapat dengan mudah kembali ke jalanan mungkin tanpa surat-surat yang lengkap.