Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Nikkei melalui The Drive, keduanya yang juga bersama Mitsubishi sudah melakukan kerja sama dalam ranah teknologi elektrifikasi dan pengembangan perangkat lunak guna menghadapi tantangan, utamanya soal mobil listrik.
Nissan dan Honda tengah memikirkan cara agar mampu meningkatkan skala produksi mobil listrik dan membuatnya tetap bisa mencapai keuntungan di tengah persaingan industri yang ketat dan gemuk saat ini.
"Seperti yang diumumkan pada bulan Maret tahun ini, Honda dan Nissan tengah menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi pada masa mendatang dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," tulis pernyataan Nissan dan Honda.
Keduanya tidak mengkonfirmasi dimulainya pembicaraan merger tersebut, meskipun Nissan dan Honda menambahkan bahwa para pemangku kepentingan akan diberi tahu tentang pembaruan penting pada waktu yang tepat.
ADVERTISEMENT
Terlebih, manuver ini juga disebut-sebut untuk membendung produsen mobil listrik China dan serta Tesla. Baik Nissan dan Honda dikatakan akan membentuk perusahaan induk, tak terkecuali termasuk Mitsubishi di dalamnya.
Nissan memang tengah diterpa kondisi yang kurang memuaskan akhir-akhir ini seperti penurunan penjualan di beberapa pasar negara penting, pemutusan hubungan kerja karyawan yang cukup besar, hingga lambatnya mengembangkan kendaraan elektrifikasi baru.
Honda dinilai bisa menjadi penyelamat Nissan, CEO perusahaan tersebut Toshihiro Mibe memberi sinyal penyatuan keduanya pada awal tahun ini. Intensitas kerja sama antara Nissan dan Honda juga melejit akhir-akhir ini.
Meski demikian, prospek bergabungnya Nissan dan Honda cukup dipandang serius. Sebab, langkah tersebut dinilai bisa berdampak signifikan di tubuh perusahaan seperti badai PHK hingga potensi pemutusan hubungan aliansi Nissan dengan Renault.
ADVERTISEMENT
***