Nissan Tes Sambar Petir Mobil Listrik, Apa Fungsinya?

24 Maret 2023 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil Nissan disambar petir. Foto: The Australian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil Nissan disambar petir. Foto: The Australian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil listrik memiliki beberapa tahap pengujian untuk memastikan keselamatan penggunanya. Salah satu tes ekstrem yang dilakukan oleh pabrikan adalah melakukan simulasi mobil disambar oleh petir.
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan oleh Nissan Motor Co. pada beberapa mobil listrik buatannya. Salah satu modelnya adalah Nissan Leaf. Representative Nissan Motor Co., Jun Nakashima mengungkapkan tes tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang dari tegangan arus listrik tinggi.
“Kita punya asumsi dampak buruk arus listrik bertegangan tinggi dari petir ke mobil listrik. Kita melakukan simulasi di Jepang. Setelahnya, kita melihat apakah baterai dan sistem perkabelannya aman atau malah memburuk,” jelasnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Sebuah mobil terparkir disambar petir. Lampu depan mobil tersebut kemudian menyala. Foto: Twitter/@JRMotorsport
Diketahui, petir memiliki energi listrik hingga 100 juta volt. Itu cukup menyalakan 150 ribu bola lampu 100 watt selama tiga bulan lebih. Dalam sekali sambaran saja, energinya bisa digunakan untuk menerangi ratusan rumah sekaligus.
Tentunya, arus kejut tersebut tidak sesuai dengan desain mobil. Penumpang berpotensi terkena electrical shock yang bisa menimbulkan kematian bila kendaraan tidak mampu untuk menghantarkan listrik besar tersebut ke tempat yang aman.
ADVERTISEMENT
Nissan Leaf ikuti acara touring Jakarta Bali. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Selain itu, kualitas baterai dapat menurun secara gradual. Ini menimbulkan potensi ketidaknyamanan berkendara seperti baterai jadi lebih cepat habis.
Bahkan, pembiaran terus menerus, bisa menimbulkan percikan api dalam baterry pack. Sudah barang tentu hal ini bakal membahayakan penumpang di dalamnya.
“Maka dari itu, mobil listrik harus memiliki sistem grounding yang baik. Dalam artian, arus listrik tersebut harus bisa dihantarkan ke tanah, bukan ke kabel atau baterai mobil listrik. Itu adalah kunci dari semua mobil listrik,” ujarnya.
Mobil Listrik Nissan LEAF Facelift. Foto: Nissan
Bagi yang belum tahu, grounding adalah sistem pentanahan pada suatu instalasi listrik, yang mampu meniadakan beda potensial, dengan cara mengalirkan arusnya ke tanah atau bumi. Beda potensial yang dimaksud berupa kebocoran arus listrik atau sambaran petir.
ADVERTISEMENT
Mudahnya, ini seperti penangkal di rumah-rumah, arus listrik dari petir yang menyambar mobil akan dihantarkan ke tanah. Sebab, tanah bisa menetralkan muatan listrik yang sangat besar seperti petir.
“Maka dari itu, di setiap prototipe mobil listrik yang kita buat, kita lakukan simulasi petir untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penggunanya. Nissan Sakura maupun Nissan Ariya pada prototipenya juga dilakukan tes petir,” pungkasnya.