Nostalgia dengan Taksi yang Eksis di Tahun 80-an

President Taxi (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Jauh sebelum taksi berkelir biru atau putih mengaspal di jalanan ibu kota, ada taksi berwarna kuning cerah dengan nama President Taxi. Kala itu di tahun 70 hingga 80-an taksi ini begitu populer sebagai armada transportasi, hingga penjuru kota dibuat kuning olehnya.

Tapi itu dulu, kini armadanya sulit ditemukan bak hilang ditelan bumi. Namun saat kumparanOTO menyambangi pameran mobil klasik di Lippo Karawaci, Sabtu (31/3), satu armada President Taxi lengkap dengan mahkota taksi dan kelir kuningnya yang mencolok itu tampak terparkir rapih di antara Corolla E20 lainnya.

President Taxi (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

Tanpa berpikir panjang, kami langsung mencari tahu pemilik mobil itu. Adalah Deva Dwiki, pria berkumis tipis yang memboyong Corolla E20 berwarna kuning tersebut 3 tahun lalu. berawal dari sebuah ketidaksengajaan sampai akhirnya Deva berhasil memiliki satu armada taksi legendaris di Tanah Air.

"Saya enggak sengaja pulang kerja naik motor, tiba-tiba dia ada di suatu gudang gitu, warnanya ngejreng kuning gitu kan, ternyata President Taxi," ujarnya.

"Langsung saya tanya ke yang punya, ini mobil apa bu? Oh ini Corolla taksi presiden bekas suami saya dulu narik. Dijual enggak bu? Enggak mas," kata Deva mencontohkan percakapannya itu 3 tahun lalu.

Meski begitu, naluri Deva untuk memiliki mobil yang punya nilai sejarah tersebut semakin menggebu-gebu. Dirinya langsung menitipkan nomor telefon ke empunya mobil tersebut bila sewaktu-waktu berubah pikiran untuk menjualnya.

Toyota Corolla E20 President Taxi (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)

"Sebulan, dua bulan, tiga bulan, enggak ada kabar, bulan keenam dia baru ngabarin lewat telefon mobilnya mau dijual, langsung saya beli seketika itu juga harganya Rp 15 juta," kata Deva.

Toyota Corolla E20 bekas armada President Taxi lansiran 73 ini sepengakuan Deva, tidak pernah diotak-atik alias tidak pernah dimodifikasi baik mesin, body, maupun interiornya. Deva mempertahankan keasliannya untuk selalu mengenang masa kejayaan taksi tersebut.

Interior President Taxi (Foto: Istimewa)

"Semua masih orisinil, masih bawaan dari pertama beli, sampe cat-catnya sama kursi pada belel itu kan, belum dikasih aksesori apapun juga," tutur dia.

Tidak ada perlakuan khusus pada mobil kesayangannya itu. Sesekali, ia pun memberanikan diri menggunakan mobil tersebut untuk menunjang aktivitas hariannya.

Berbagai peristiwa menarik ia alami ketika mengendarai mobil dengan warna nyentrik ini. Dia pernah diberhentikan secara tiba-tiba oleh pengguna jalan lain hanya untuk menanyakan perihal mobil tersebut atau menawar harga jualnya. Meski sudah ditawar dhingga Rp 45 juta, Deva enggan melepasnya ke tangan orang lain.

"Seenak-enaknya mobil tua, gitu deh rasanya mas, cuma sensasi naik ini aja yang enggak bisa diraih sama mobil lain kaya diberhentiin di jalan, ditanyain orang ditawar orang di jalan. Tapi saya tetap enggak mau lepas, alasannya sederhana sih mas, punya duit banyak belum tentu bisa punya ini lagi," tutup Deva.