Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nostalgia Honda Win: Si Bandel, Irit Idola Kelas Pekerja
4 Januari 2018 20:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Cerita sukses Honda di Indonesia tidak hanya dalam membawa motor bebek saja. Boleh saja Honda Super Cub menjadi pembuka jalan bagi Honda membangun industri sepeda motor di Indonesia. Tetapi, adalah Honda Win yang menjadi penerus dan alternatif dari si pitung —julukan Super Cub C70 yang menjadi idola di Indonesia pada masanya. Motor yang satu ini merangkul hampir semua lapisan kelas pekerja di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Awal mula Honda Win di Indonesia
Tahun 1984, Honda Win dilahirkan dan menjadi idola baru sampai dua dekade berikutnya. Keputusan PT Federal Motor —sekarang PT Astra Honda Motor (AHM)— untuk menggatikan Honda 90Z alias Honda Astra dengan Honda Win adalah langkah yang tepat. Sejalan dengan evolusi yang dialami Honda Super Cub ke Honda Astrea, Honda Win juga dikemas dengan desain yang lebih kotak ketimbang Honda 90Z.
Memanfaatkan mesin berkapasitas 97 cc, motor yang satu ini sukses mengungguli dua bersaudara GL, Honda GL-Pro neotech 145 cc, dan sang adik GL-Max 125 cc yang hadir saat masa hidup Honda Win.
Honda Win motor idola kelas pekerja
Memangnya apasih kelebihan Honda Win?
ADVERTISEMENT
Poin pertama yang harus kamu ingat saat menyebut Honda Win adalah daya tahan. Motor 'laki' yang satu ini memang sudah dibuat tahan banting. Kamu boleh cari sendiri, hampir tidak ada testimoni buruk yang disematkan pada performa atau pun perawatan pada motor semi-trail ini.
Hal berikutnya yang sangat akrab dengan Honda Win adalah irit. Dilengkapi dengan tangki bensin 8 liter, berdasar pengakuan beberapa pengguna, Honda Win disebutkan dapat menempuh sekitar 50 km dengan 1 liter bensin. Tidak heran kalau motor yang satu ini selain cocok untuk touring juga menjadi idola untuk urusan niaga. Pada masa jayanya di tahun 1990-an hampir semua pegawai negeri menjadikan Honda Win sebagai kendaraan operasional.
Bagi para pengusaha kelas menengah pun, Honda Win juga menjadi pilihan yang tepat, adanya bracket di bagian belakang sepeda motor menunjukan bahwa motor ini juga bisa digunakan untuk membawa banyak barang.
ADVERTISEMENT
Yang tidak boleh dilupakan juga Honda Win termasuk motor yang ringan dan ramping. Meski mengambil model motor 'laki', bobotnya hanya sekitar 100kg dan bentuknya juga tidak bongsor, sehingga untuk ukuran orang Indonesia Honda Win terlihat pas.
Tidak boleh dilupakan juga Honda Win lah yang mempopulerkan penggunaan mesin 4-tak yang lebih ramah terhadap lingkungan. Di saat para kompetitor masih berfokus dengan penggunaan mesin 2 langkah, Honda tanpa ragu memaksimalkan mesin minim asap ini.
Dinasti Honda Win di Indonesia
Honda Win sendiri tidak langsung merebut perhatian masyarat. Meski begitu masa hidupnya yang panjang —dari tahun 1984 hingga 2005— nampaknya bisa menjadi menunjukan betapa digemarinya motor yang satu ini. Yang lebih mengagumkannya lagi motor yang satu ini tidak pernah mendapat ubahan yang signifikan selama 21 tahun menjadi teman berkendara masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Honda Win juga menjadi bukti kuatnya industri manufaktur di Indonesia. Dalam masa hidup selama 21 tahunitu, semua komponen Honda Win diproduksi sendiri oleh PT Federal Motor di Indonesia yang tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri tapi juga untuk diekspor ke negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
Tidak heran, meski telah disuntik mati oleh Honda di tahun 2005 masih banyak orang mencari motor kelas pekerja yang satu ini. Jika kamu salah satu orang yang penasaran dan ingin mencari motor ini, mungkin bisa mulai berburu. Di beberapa situs toko online Honda Win dari beragam taun dibanderol dengan harga Rp 2 juta sampai Rp 8 juta begantung pada kondisi sepeda motor.
ADVERTISEMENT