Nyuci Mobil Tak Boleh Siang Hari, Mitos atau Fakta?
PerbesarADVERTISEMENT
Ada anggapan bahwa sebaiknya hindari cuci mobil pada siang hari. Sebab suhu panas yang menyengat, meskipun tidak langsung kena terik matahari, membuat air dan samponya bisa merusak bodi dan komponen mobil.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, bodi maupun kaca mobil bisa timbul kerak atau flek penyebab jamur, karena terkena air bercampur sampo yang cepat mengering karena panas.
Nah jamur tersebut diyakini bisa merusak lapisan cat mobil. Bila sudah begini warna mobil tak lagi mengkilap, sehingga membutuhkan perawatan ekstra.
Tapi benarkah efeknya seperti hal tadi? Sebuah mitos atau fakta ?
Coba menanyakannya kepada Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, dirinya menyebut hal tersebut boleh dibilang merupakan mitos.
"Mungkin baru tahap dugaan kali ya, secara aktual tidak menjadi masalah (cuci mobil pada siang hari)," jelasnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Bambang juga menepis anggapan soal jamur yang timbul karena air yang cepat mengering. Menurutnya itu adalah adalah bercak sabun biasa, yang bisa hilang setelah dibilas dan diseka.
ADVERTISEMENT
"Kalau jamur itu air yang menggenang lama di kaca atau bodi dan tidak segera dibersihkan jadi membentuk noda, yang perlu bahan khusus untuk dibersihkan," jelasnya lagi.
Jangan cuci mobil saat suhunya masih panas
Adapun perihal mencuci mobil bisa merusak ragam komponen ketika suhunya masih panas, Bambang membenarkannya. Tapi panas yang dimaksud bukan temperatur lingkungan, melainkan dari suhu mesin.
Beberapa contoh kerusakannya seperti knalpot bocor, komponen di kolong mobil bisa cepat keropos, juga warna kap mesin cepat memudar karena proses termodinamika.
"Yang tidak disarankan ketika habis dipakai kan masih panas, kalau komponen radiator atau kondensor langsung disemprot air maka itu bisa mengakibatkan pemuaian atau keretakan, tunggu beberapa menit lebih baik dan lebih aman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona