Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyakit langganan motor matik atau skutik yaitu getar berlebih pada area CVT . Umumnya masalah ini ditemui ketika awal memutar gas atau pada rpm mesin rendah.
ADVERTISEMENT
Ini tentu bikin tak nyaman, bahkan membuat performa motor berkurang dan bahkan mengurangi sisi kenyamanan sepeda motor.
Slamet Kasianom, Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, masalah gredek atau getar pada CVT biasanya disebabkan oleh kotoran hasil gesekan komponen kampas ganda dan mangkuk CVT.
"Cara paling ampuh sebenarnya adalah menjaga kebersihan ruang CVT. Karena biasanya komponen akan licin dan terjadi getar atau selip itu," kata Slamet kepada kumparan, Senin (9/11).
Dalam ruang CVT banyak komponen pendukung mulai dari v-belt, per CVT, roller, rumah kopling, weight set, dan masih banyak lagi. Slamet mengatakan ketika terjadi getar harus ada pengecekan detail komponen mana yang bermasalah.
"Intinya karena kotoran, seperti v-belt, kampas kopling, atau roller. Ketika dia bergerak pasti ada sisa material yang terkikis, kotor ini yang bikin getar," pungkasnya.
Agar terhindar dari gejala CVT getar , Slamet menyarankan untuk rutin melakukan pengecekan per 6 ribu kilometer. Biasanya hal yang dilakukan mekanik adalah membersihkan dengan angin bertekanan jika komponen dalam CVT masih normal.
ADVERTISEMENT
"6 ribu kilometer itu untuk pengendara yang sering stop and go dan perjalanan jauh. Untuk yang jarang bisa melakukan servis per 9 ribu kilometer," pungkasnya.
Jangan lupa juga untuk membersihkan filter CVT. Komponen ini kerap kali luput dari perhatian pemilik motor matik.
"Filter CVT kotor dan tidak dibersihkan udara yang masuk untuk pendinginan akan bermasalah. CVT akan panas dan sil bisa jebol," jelas dia.
Trik anti getar CVT matik
Salah satu trik yang dibeberkan oleh Slamet untuk mengatasi masalah ini adalah memodifikasi mangkuk CVT. Tapi dia mengingatkan ini berlaku untuk motor yang sudah habis masa garansinya.
"Di balap, mangkuk atau magnet dibikin berlubang fungsinya agar ringan. Nah untuk motor matik harian tujuannya bisa untuk membuang kotoran kampas kopling," kata dia.
Namun, dalam melakukan modifikasi di komponen ini tak bisa asal. Slamet menyarankan agar proses pelubangan tidak bersinggungan langsung dengan kampas kopling.
ADVERTISEMENT
"Di samping atau pinggirnya saja, karena jika kontak langsung dengan kampas kopling, komponen kopling akan cepat habis," ungkapnya.
Cara lainnya adalah dengan mengganti per kampas ganda yang berjumlah 3 buah, posisinya ada di pulley belakang atau driven pulley. Slamet menjelaskan ganti per kampas ganda dengan kekerasan yang lebih besar dari per buatan pabrikan.
"Jika per nya memilih rpm besar maka untuk melepas kampas kopling di rumah kopling akan mudah. Nah, ketika rpm tinggi lalu kampas kopling baru lepas (dari rumah kopling) pertautan antara itu pasti mencengkeram kuat, otomatis getaran pada CVT berkurang," jelas dia.
Untuk motor dengan mesin atau CVT standar, batas maksimalnya adalah memilih per kampas ganda 1.500 rpm. Jika lebih dari itu dikhawatirkan justru motor akan terasa berat atau ngeden.
ADVERTISEMENT
"Jika salah pilih bukan hubungannya aman atau tidak. Tapi masalah efisiensi bahan bakar dan performa. Betul memang rpm motor jadi tinggi tapi tidak diimbangi dengan torsi yang sesuai, motor pasti berat," katanya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: