Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Performa kendaraan bermotor salah satunya dipengaruhi dari kualitas pelumas atau olinya. Baik oli motor dan mobil pun memiliki karakter aditif yang berbeda sehingga bisa melumasi mesin secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Namun, terkadang oli mobil sengaja digunakan pada mesin motor. Nah, sebenarnya bolehkah hal tersebut dilakukan dan amankah untuk mesin motor?
Kepala Bengkel AHASS Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan penggunaan oli mobil untuk sepeda motor boleh saja dilakukan. Namun, ada hal teknis yang mesti diperhatikan.
"Boleh saja sebenarnya, asalkan spesifikasi kekentalan oli atau viskositasnya sama. Motor kan biasanya pakai viskositas SAE10-30, jadi kalau pakai oli mobil jangan pakai yang 50 misalnya," kata Ribut saat dihubungi kumparan, Rabu (25/3).
Menurut Ribut, ruang mesin motor memiliki sela-sela yang lebih kecil dari mobil . Jika olinya terlalu kental, otomatis sirkulasi pelumasan kurang maksimal. Belum lagi muncul kerak-kerak yang bisa merusak mesin.
"Jika tidak sesuai dari spesifikasi mesinnya dapat mengakibatkan kerusakan pada part mesinnya. Karena sistem pelumasan tidak sesuai yang dibutuhkan. Parahnya bisa turun mesin," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kapasitas mesin motor dan mobil juga berbeda, di mana motor memiliki putaran mesin lebih besar sehingga karakter oli yang dibutuhkan harus lebih kuat menahan panas, khususnya pada motor yang tidak memiliki radiator.
"Jadi pada prinsipnya harus sesuai dengan volume, viscositas, dari JASO dari mesin motor tersebut," ujarnya.
Sementara JASO atau Japan Automobile Standard Organization biasanya tertera di belakang kemasan oli. Ini sebagai penanda oli diperuntukkan untuk kopling basah (transmisi manual) atau kopling kering (matik).
Pada oli motor, oli untuk motor manual ditandai dengan kode JASO MA dan transmisi manual yaitu MB.
Namun, Ribut pun menyarankan agar pemilik kendaraan sebaiknya tetap memakai oli sesuai dengan spesifikasi dan rekomendasi dari bengkel resmi. Ini untuk menghindari coba-coba yang bisa berakhir dengan kerusakan mesin.
ADVERTISEMENT
"Lebih bijak memang sesuai saja. Ganti oli di bengkel resmi untuk menjamin keasliannya dan sesuai rekomendasi dari pabrikan untuk spesifikasi dan volumenya," pungkasnya.