Otomotif Indonesia di Mata Bos Mitsubishi

26 April 2017 15:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi di Peresmian Pabrik Mitsubishi  (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peresmian Pabrik Mitsubishi (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Selasa 25 April 2017, jadi hari besar bagi Mitsubishi di Indonesia. Presiden Joko Widodo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menjadi tamu VIP beserta Carlos Ghosn selaku Chairman of Mitsubishi Motor Corporation (MMC) dan CEO MMC Osamu Masuko dalam peresmian pabrik baru mereka di Kawasan Industri GIIC Deltamas, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah masa pembangunan selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Manufaktur yang beroperasi di bawah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) didirikan bersama Mitsubishi Corporation (MC) dan PT Krama Yudha (YK) sebagai mitra di Indonesia. Mereka memulai produksi Pajero Sport dan akan menjadi rahim lahirnya low MPV Mitsubishi dan Colt L300.
Membuka pabrik di Indonesia bukan tanpa sebab. Mitsubishi berupaya memperkuat segmen kendaraan penumpang. Produksi Pajero Sport yang jadi salah satu tulang punggung jualan mereka akhirnya dilakukan secara lokal. Kemudian, sebuah model baru yang dikembangkan khusus untuk pasar Indonesia berbasis XM Concept siap melakoni debut pada Agustus 2017.
Pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (Foto: Dok. MMKI)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (Foto: Dok. MMKI)
"Indonesia merupakan pasar penting, di sini lebih dari 1 juta unit mobil terjual dalam setahun. Dalam 10 tahun mengalami pertumbuhan di kisaran 10 persen. Kemudian, rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia juga masih kecil, yang artinya masih ada potensi pasar dan pertumbuhannya semakin kuat di masa depan," ucap Chairman of MMC Carlos Ghosn. Rasio kepemilikian kendaraan bermotor di Indonesia baru 78 unit per 1.000 penduduk.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pabrik MMKI di Bekasi tak lepas dari bagian strategi perluasan bisnis MMC di ASEAN. Selain Indonesia, mereka juga memiliki fasilitas produksi di Thailand dan Filipina. Pabrik Bekasi punya kapasitas produksi 160.000 unit dan menciptakan 3.000 tenaga kerja.
Jokowi di Pabrik Mitsubishi. (Foto: Dok. MMKI)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Pabrik Mitsubishi. (Foto: Dok. MMKI)
"Kami melakukan investasi di Indonesia karena bila tidak investasi di sini kami tak bisa kompetitif. Kami tidak cuma menjual mobil tapi kami juga membuka peluang berbagai omponen yang bisa diproduksi secara lokal juga, sehingga pada akhirnya produk kami bisa kompetitif,"
Dukungan Nissan, yang menguasai 34 persen kepemilikian saham grup otomotif pada 2016 ketika MMC tergabung dalam Renaut-Nissan Alliance pun membuat jenama Jepang itu yakin bisa memberikan kontribusi lewat keahliannya pada produk SUV, pikap, dan pengalamannya di ASEAN.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, CEO Mitsubishi Osamu Masuko memprediksi bahwa mereka bisa menguasai 10 persen pasar roda empat dalam tiga tahun. Saat ini, mereka hanya menguasai 6 persen pasar.