Pajak Mobil Berbasis Emisi Berlaku, Harga LCGC Kok Belum Naik?

kumparanOTO

20 Oktober 2021 9:27 WIB

waktu baca 5 menit

Honda Brio RS dan Brio Satya Baru Foto: dok. HPM

Pajak mobil berbasis emisi gas buang sudah mulai berlaku pada 16 Oktober mengikuti aturan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 dan PP Nomor 74 Tahun 2021. Ada beberapa harga mobil yang mengalami kenaikan harga dan juga sebaliknya.

Meskipun sudah ada regulasi pajak baru, mobil Low Cost Green Car (LCGC) masih terlihat tidak ada perubahan atau kenaikan harga.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan untuk saat ini pihaknya tidak mengerek harga produk LCGC, sebab unit LCGC yang saat ini masih tersedia di diler merupakan stok lama atau produksi sebelum aturan pajak berbasis emisi diberlakukan.

“Karena masih stok lama, jadi kami keep harga LCGC saat ini,” jelas Anton ketika dihubungi kumparan, Selasa (19/10).

Toyota Agya Facelift. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Anton menambahkan, untuk saat ini stok lama kedua produk LCGCnya, Agya dan Calya masih tersedia untuk beberapa waktu ke depan tergantung permintaan pasar, ia juga tidak menjelaskan secara rinci jumlah stok unit lama tersebut.

Sementara itu, Honda juga memberikan respons yang sama, Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, saat ini pihaknya masih meniagakan Honda Brio Satya sebelum pajak berbasis emisi berlaku sampai peraturan Kementerian yang baru dikeluarkan.

“Kami masih memaksimalkan menjual stok yang ada dulu sampai peraturan keputusan Menteri yang baru keluar ya, jadi harga masih belum mengalami perubahan,” tutur Billy.

Mobil LCGC potensi naik hingga 15 persen

Peluncuran Daihatsu Ayla 2020. Foto: Astra Daihatsu Motor

Mobil LCGC memiliki potensi naik harga hingga 15 persen, adanya potensi kenaikan ini dipicu oleh belum terbitnya petunjuk pelaksana atau juklak terkait pajak baru mobil LCGC sesuai dengan penerapan pajak berbasis emisi.

Artinya, apabila mobil LCGC ingin dikenakan pajak PPnBM 3 persen dan bukan pajak 15 persen, maka harus ada aturan turunan yang mengatur hal tersebut.

"Jadi tanpa aturan turunan itu yang semestinya diteken oleh Kementerian Perindustrian, maka mobil LCGC akan tergolong mobil penumpang biasa," jelas Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Apabila tidak ada aturan terkait hal itu, nantinya seluruh mobil LCGC harus dikenakan pajak PPnBM 15 persen, otomatis seluruh harga on the road akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Terkait hal itu, saat ini agen pemegang merek (APM) masih menunggu aturan turunan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian untuk menentukan nasib harga mobil LCGC.

“Intinya kami mengikuti arahan dari pemerintah dan Gaikindo juga sedang berkomunikasi dengan pemerintah untuk hal ini,” kata Anton.