Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pakai Baterai Lokal, TKDN Hyundai Kona Listrik Jadi 80 Persen
3 Juli 2024 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Model tersebut merupakan mobil listrik kedua yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), setelah sebelumnya merakit Hyundai IONIQ 5.
"Kami menggunakan material dari Indonesia untuk baterai yang diproduksi di sini tertanam dalam mobil yang kami produksi di sini," buka Executive Chairman Hyundai Motor Group, Eui-sun Chung.
Lanjutnya, dengan begitu tingkat komponen dalam negeri atau TKDN Hyundai Kona EV bisa semakin meningkat. "TKDN Kona Electric sekarang 80 persen, 40 persennya berasal dari baterai," pungkasnya.
Chung juga mengatakan kemungkinan model kendaraan listrik Hyundai lain menggunakan baterai produksi lokal. "Kami belum memutuskan detailnya, tapi saya pikir kami akan menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia untuk IONIQ 5," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Gaung kehadiran Kona EV sejatinya telah menggema sejak setahun belakangan, ketika Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengonfirmasi bakal merilis kendaraan listrik lagi dengan harga terjangkau.
Tak cuma itu, dijelaskan pula oleh Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto bahwa produk tersebut akan menggunakan baterai produksi lokal.
"Kami ada kemungkinan (memproduksi mobil listrik terjangkau) nanti karena baterainya diproduksi di Indonesia logistic cost sudah pasti terpangkas. Dulu raw material dikirim keluar kemudian balik lagi dalam bentuk baterai, kita mau produksi di Indonesia," terangnya di Jakarta pada 2 Oktober 2023.
Baterai kendaraan listrik tersebut dipasok oleh perusahaan patungan Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution (HLI Greenpower Indonesia), yang pada hari ini resmi beroperasi dan telah diresmikan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 330 ribu meter persegi di Karawang New Industry City (KNIC). Setelah beroperasi penuh, diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan hingga 160 ribu unit mobil listrik.