Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, modifikasi aliran Cafe Racer rupanya masih banyak peminatnya. Motor dengan ciri khas hornet yang menyembul pada bagian buritannya ini bahkan bisa diperoleh dengan ongkos yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
Salah satunya hasil garapan rumah modifikasi Central Classic Custom yang digawangi oleh Nolavender.
Pria yang karib disapa Nola itu menyebut kalau rombakan Cafe Racer enggak melulu harus berkocek tebal. Dengan dana terbatas pun, sebuah 'motor laki' pun bisa mudah disulap jadi motor bergaya balap di tahun 50-an itu.
"Jadi ini paket ekonomis, awalnya itu Honda MegaPro 2004, kemudian orangnya datang akhir Januari lalu bilang mau bikin Cafe Racer tapi dengan konsep minimalis yang enggak neko-neko," ungkap Nola kepada kumparan, Sabtu (13/4).
Soal rombakan, Nola bilang secara keseluruhan masih menggunakan mesin dan rangka yang sama. Hanya saja bagian buritannya dipasangkan dengan rangka tubular guna membuat joknya mendatar.
ADVERTISEMENT
Kemudian biar nuansa Cafe Racer -nya tidak terlalu monoton, Nola sengaja merombak hornet-nya ini punya 'topi', yang juga berfungsi dapat menahan cipratan air meski tidak banyak.
Selebihnya ada pada pemasangan komponen yang dikustom sendiri, serta part after market. Sebut saja shockbreaker belakang bawaan pabrik yang awalnya punya panjang 32 cm, digantikan dengan produk aftermarket sepanjang 34 cm biar menyesuaikan lengan ayunnya.
"Semua pakai komponen kustom sendiri dari hornet, jok, cover aki, knalpot, tangki, spakbor, yang lainnya seperti lampu, spion, speedometer itu aftermarket, cuma suspensi depannya aja yang masih asli bawaan," tutur Nola.
Karena memang dari awal didesain dengan paket ekonomis, maka suku cadang aftermarket yang dipasang punya banderol yang terjangkau. Kata Nola, paling mahal ada pada speedometer digitalnya yang bisa mencapai Rp 500 ribuan, selebihnya seperti lampu LED Daymaker di angka Rp 300 ribuan.
ADVERTISEMENT
"Sengaja ini pakai suspensi bawaan karena kalau diganti up side down harganya enggak minimalis lagi dong, makanya ukuran ban juga enggak terlalu gede, main di ukuran velg aja," timpalnya lagi.
Kemudian soal ongkos modifikasi , Nola menyebut angkanya di kisaran Rp 10 sampai 11 juta. Menurutnya, angkanya bisa lebih kecil lagi kalau part aftermarket yang dipakai punya harga murah dan kualitasnya yang tidak terlalu tinggi.
Berikut ini detail spesifikasi modifikasinya.
Hornet: Kustom
Cover aki: Kustom
Shockbreaker belakang: Aftermarket
Suspensi depan: Bawaan Honda MegaPro
Jok: Kustom
Lampu depan: Daymaker
Lampu belakang: Kustom
Velg: Rossi 215 (depan) dan 250 (belakang)
Foot peg: Underbone/Aftermarket
Knalpot: Kustom
Tangki: Kustom
Spion: Bar end/Aftermarket
Karburator: Keihin PE 28
Ban: Swallow 400 ring 17
Setang: Clubman/Aftermarket
Speedometer: Digital/Aftermarket
ADVERTISEMENT