Pamor Bus Double Glass Bertopi Mulai Pudar?

13 Mei 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bus high deck (HD) yang menggunakan kaca depan ganda (double glass) dari karoseri Laksana. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bus high deck (HD) yang menggunakan kaca depan ganda (double glass) dari karoseri Laksana. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Perkembangan desain bus di Indonesia semakin inovatif seiring berjalannya waktu. Apalagi sejak munculnya tren bus dengan kaca depan ganda (double glass) yang mulai marak beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, hampir semua karoseri di Indonesia berlomba-lomba menghadirkan produk yang bagian depan busnya identik dengan menggunakan ‘topi’ tersebut.
Memang, pada saat awal kemunculan bus dengan double glass seakan menyihir masyarakat luas, khususnya para penggemar bus di tanah air.
Secara tampilan, bus double glass saat itu memang cukup tidak biasa. Mengingat jenis kendaraan seperti bus, tidak bisa disamakan dengan kendaraan lainnya seperti mobil atau motor dalam hal desain.
Bus, pada umumnya, akan selamanya berbentuk kotak. Belum banyak karoseri yang menghadirkan desain bentuk dasar bus yang cukup ekstrem. Biasanya ubahan hanya dilakukan pada bagian muka dan belakang bus, serta kosmetika lainnya.
Bus double glass buatan karoseri Adiputro. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Karena itu, hadirnya bus double glass saat itu terbilang revolusioner. Meski penggunaan kaca ganda di depan dimaksudkan untuk mengakali dek bus yang dibuat lebih tinggi. Sehingga karoseri tidak cukup menggunakan satu kaca depan konvensional, maka ditambahkan lagi satu kaca di atasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tampaknya eksistensi bus dengan kaca depan tunggal sepertinya kembali mencuat. Buktinya, sudah ada beberapa karoseri yang kembali meluncurkan bus single glass terbaru. Lantas, apakah itu menandakan pudarnya era bus double glass?
“Kita melihat tren ke depan era bus dengan double glass ini. Harus diakui bagus dari luar tetapi tidak nyaman dari dalam,” ujar Ketua Umum Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan saat sela peluncuran produk terbaru karoseri Laksana secara virtual belum lama ini.
Kembalinya bus dengan kaca tunggal atau single glass, menurut pria yang karib disapa Sani ini, merupakan buah dari masukan para pelanggan dan penumpang yang selama ini menggunakan bus double glass.
Bus single glass baru dari Laksana berjenis Legacy SR2 Panorama. Foto: dok. Laksana
“Kami sebagai operator juga harus mengakomodir apa yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat pengguna bus. Saya berharap kembalinya bus single glass ini menjadi salah satu pilihan yang tepat dari semua sisi karena perjalanan yang kita lalui harus dinikmati oleh penumpang yang kita bawa,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, beberapa karoseri yang mulai kembali menghadirkan produk terbarunya yang menggunakan kaca tunggal, sebut saja Laksana dengan Panorama Series Single Glass atau Adiputro dengan Jetbus 3+ MHD Single Glass.
Sementara untuk perusahaan otobus (PO) yang armadanya kembali mulai menggunakan bus single glass adalah PO Siliwangi Antar Nusa (SAN) dengan merilis dua unit Legacy SR2 Panorama Single Glass.
Secara umum, tampilan Legacy SR2 Panorama Single Glass mirip dengan model Legacy SR2 saat baru pertama kali diperkenalkan oleh Laksana. Namun yang satu ini menggunakan dek yang tinggi sehingga termasuk kategori High Decker atau HD.
Selain itu, karoseri yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah tersebut memberikan beberapa sentuhan seperti desain fascia yang dipermak kembali sehingga tampilannya lebih fresh, kemudian pada bagian samping yang menggunakan desain selendang terbaru seperti model big bus Laksana lainnya.
ADVERTISEMENT
Jadi bagaimana, kalian tim bus single glass atau double glass?
***