Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ritual memanaskan mobil menjadi aktivitas yang lumrah di Indonesia. Ini dilakukan supaya saat hendak digunakan, mesin dalam kondisi prima. Tak terkecuali bagi mereka pengguna mobil matik.
ADVERTISEMENT
Namun ada anggapan bahwa memanaskan mesin posisi tuas transmisi dianjurkan di posisi N (Netral). Pada posisi itu, dipercaya akan terjadi lubrikasi sistem transmisi. Benarkah hal demikian?
Mengenai hal tersebut, penggawa bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Prabowo pun memberikan jawabannya. Katanya baik di N atau P, tidak akan berpengaruh apa-apa.
“Kalau memanaskan mobil boleh di mana saja. Boleh di P, boleh juga di N. Karena, lubrikasi itu sudah terjadi di kedua posisi tersebut,” ungkapnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Menurutnya, sistem transmisi mobil matik sudah didesain sedemikian rupa sehingga ketika mesin dinyalakan, proses lubrikasi di dalam transmisi ikut berlangsung.
Pompa oli transmisi akan langsung bekerja selaras dengan putaran mesin ketika mobil dihidupkan. Tekanan oli akan langsung bergerak melumasi kampas dan komponen lainnya. Baik tuas di posisi P maupun N tidak akan merusak sistem transmisi otomatik.
ADVERTISEMENT
“Ini berlaku untuk semua jenis transmisi matik baik bagi matic konvensional, CVT, hingga dual clutch. Jadi, boleh menggunakan tuas P dan N,” jelasnya.
Namun, Hermas tidak menyarankan untuk melakukan ritual ini dalam posisi N. Sebab, pemanasan mobil pada dasarnya adalah untuk mengisi kembali daya pada aki yang terkuras karena pemakaian elektronik mobil.
“Saya sarankan untuk tuas transmisi di posisi P saja demi keamanan. Takutnya, tidak sengaja tuas tersenggol dan bergeser ke posisi D, malah membuat mobil melaju dengan sendirinya,” tuturnya.
Selain itu, pemilik juga tidak perlu memainkan pedal gas. Cukup dibiarkan idle atau langsam untuk efisiensi bahan bakar dan gas buang. Kemudian saran Hermas, memanaskan mobil tak perlu setiap hari, apa lagi untuk kendaraan yang digunakan harian.
ADVERTISEMENT