news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pasang Aksesori untuk Helm, Pahami Dulu Aturan Mainnya

25 Agustus 2018 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helm motor (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Helm motor (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pelindung kepala alias helm menjadi perlengkapan wajib semua pengendara sepeda motor. Namun, kini helm tidak hanya sebuah perangkat keselamatan biasa, penggunaan helm sudah menjadi gaya hidup pemotor.
ADVERTISEMENT
Helm yang digunakan pun sudah beragam bentuknya dan disesuaikan dengan fungsinya. Selain itu, tak jarang pemiliknya juga memodifikasi helm dengan penambahan aksesori berupa spoiler tambahan, tear off, bluetooth intercom, action camera, hingga sarung boneka.
Namun, amankah akesori tersebut disematkan pada sebuah helm?
Berbicara kepada kumparanOTO, Salcomo Eato sang founder Belajar Helm menjelaskan, asal modifikasinya tidak mempengaruhi keamanan dan keselamatan penggunanya tidak ada masalah.
"Enggak masalah, kan lihat fungsinya juga, yang penting enggak nutupin visor (kaca helm) modifikasinya boleh-boleh saja," papar Sal, sapaan akrabnya saat dihubungi kumparanOTO, Jumat (24/8).
Sal pun juga mengungkapkan, penambahan helm dengan semacam sarung boneka juga tidak akan berpengaruh besar, asal balik lagi ke awal, pemasangannya tidak menutup visibilitas alias tidak menutupi visor.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurutnya, modifikasi dengan penambahan spoiler belakang hingga penggantian strap berupa double D ring sungguh diperbolehkan. Double D ring adalah strap penguncian helm dengan mekanisme simpul sehingga lebih kuat dan helm tidak mudah terlepas saat terjadi benturan atau kecelakaan parah.
Sistem penguncian double D ring pada helm (Foto: dok. Car anda Rider)
zoom-in-whitePerbesar
Sistem penguncian double D ring pada helm (Foto: dok. Car anda Rider)
"Sebenarnya kalau tambah spoiler belakang gitu mah enggak apa-apa. Modifikasi yang dianjurkan malah ganti pakai strap double D ring, cuma harus diperhatikan juga pemasangannya mesti kuat, kebanyakan kalau pasang di pasaran kurang kuat," tambah Sal.
Selebihnya modifikasi dengan penambahan tear off atau pinlock juga semakin dianjurkan karena meningkatkan keselamatan dan keamanan helm dan si penggunanya.
"Diperbolehkan kalau untuk luar, kalau sayang banget sama visor-nya dari kerikil itu boleh banget pakai tear off, cuma pemakaiannya maksimal 2 kali saja, setelah itu ganti tear off dengan yang baru, karena partikel debu yang nyelip di visor sama tear off bisa buat lecet kalau enggak diganti," ujarnya.
Helm pebalap yang dipasangkan tear off (Foto: dok. Formula One)
zoom-in-whitePerbesar
Helm pebalap yang dipasangkan tear off (Foto: dok. Formula One)
Tear off adalah lapisan tambahan pada bagian luar visor untuk melindungi permukaan luarnya dari hempasan kerikil atau pasir, sehingga kualitas visor tetap terjaga. Biasanya tear off dipasangkan pada helm pembalap untuk menjaga visibilitas tetap bersih. Selain itu, penggunaan tear off juga mampu mencegah cairan jahat menempel pada visor.
ADVERTISEMENT
Hanya saja pemasangan tear off ini hanya berlaku untuk visor dengan model rata alias flat visor.
Bagaimana readers kumparan? Terjawab? Namun selalu pastikan helm yang Anda kenakan sudah sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia) seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Angkutan Umum dan Lalu Lintas Pasal 57 Ayat 2 dan Pasal 106 Ayat 8.