Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pasar Mobil Listrik Melemah, Hyundai Tunda Bangun Pabrik Canggih Mirip Tesla
13 Mei 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Laporan Seoul Economy yang dilansir Carbuzz, mundurnya rencana tersebut dari 2026 ke 2028 juga diduga disebabkan faktor lainnya seperti penurunan penjualan model Ioniq 5 dan model Hyundai lainnya, serta soal tarif resiprokal 25 persen dari Amerika Serikat.
Fasilitas hypercasting milik Hyundai sebenarnya punya padanan serupa dengan pabrik gigacasting Tesla. Sederhananya, proses tersebut membuat aktivitas manufaktur jauh lebih simpel dan efisien untuk memproduksi kendaraan.
Pada akhirnya, pabrikan dapat memasarkan model-modelnya lebih terjangkau. Karena untuk membangun struktur kendaraan cukup dengan suntik alumunium cair ke dalam sebuah cetakan sangat besar dan kemudian diberi tekanan tinggi.
Dari sana, pembuatan bodi kendaraan ukuran besar dapat dilakukan dengan sekali langkah, berbeda pada mobil umumnya yang bagian-bagian panelnya perlu disatukan dengan mesin atau robotik dengan metode las.
ADVERTISEMENT
Proses ini secara drastis mengurangi jumlah komponen individual yang dibutuhkan, yang pada gilirannya meminimalkan kerumitan pengelasan dan perakitan dan dapat menyebabkan lebih sedikit masalah pada kualitas.
Tesla sebagai pelopor di bidang ini, diyakini telah mencapai pengurangan biaya produksi sekitar 40 persen menggunakan proses gigacasting. Investasi Hyundai dalam hypercasting ditujukan mencapai manfaat serupa, khususnya untuk kendaraan listrik.
Meskipun dipandang sebagai penghematan biaya yang sangat besar bagi produsen dan mungkin pembeli, proses pengecoran ini dapat merugikan pelanggan, diler, dan mekanik dalam jangka waktu mendatang.
Itu karena pada sebagian mobil dewasa ini jika terjadi kerusakan pada struktur dapat diperbaiki berdasarkan komponen atau bagian yang terdampak saja. Sementara, kendaraan yang lahir dari pabrik hypercast atau gigacast akan menemui kendala baru.
ADVERTISEMENT
Karena strukturnya lebih padu dan hampir tanpa celah, ini akan merugikan pemilik sampai perusahaan asuransi bila kendaraannya alami kerusakan akibat kecelakaan.
Penundaan ini melihat dari pertumbuhan mobil listrik global yang sedang melambat. Analisa pengamat, keputusan Hyundai tersebut untuk mengendalikan laju investasinya yang berfokus pada Battery Electric Vehicle (BEV) karena meningkatkan produksi mobil hibrida.
Masalah tarif resiprokal yang menyasar sejumlah produk buatan negara luar, termasuk Korea Selatan yang dikenakan sebesar 25 persen ke Amerika Serikat jadi biang penyebab tambahan. Grup konglomerat, termasuk Kia itu bisa ekspor lebih dari satu juta unit ke Negeri Paman Sam.
Raksasa otomotif Korea Selatan itu sebelumnya berniat menggelontorkan dana investasi USD 9,3 miliar selama 4 tahun ke depan. Ini artinya, kapasitas pabrik mereka di Georgia akan bertambah menjadi 500 ribu unit dan total 1,2 juta unit per tahun.
ADVERTISEMENT
Meskipun fasilitas hypercasting tampaknya menjadi tujuan jangka panjang Hyundai, kekhawatiran yang lebih mendesak tentang tarif menuntut perhatian dan sumber daya segera dari produsen mobil tersebut.
Pada tanggal target barunya tahun 2028, prospek kendaraan listrik kemungkinan akan berubah, karena teknologi, infrastruktur, dan sentimen konsumen dapat lebih selaras dengan rencana investasi signifikan dalam teknik manufaktur baru.