Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pebalap WSBK Keluhkan Sirkuit Mandalika Kotor, MGPA: Karena Jarang Dipakai
13 November 2022 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seperti diutarakan pebalap Pata Yamaha Toprak Razgatlioglu dan Andrea Locatelli. Mereka menuturkan, sirkuit masih kotor dan hanya ruas racing line yang bersih. Ini menyebabkan pebalap susah menyalip.
"Kondisinya sulit untuk menyalip pebalap lain di depan, karena ketika Anda coba keluar dari racing line, treknya kotor, perasaannya sulit. Jika kehilangan racing line, melebar, itu bakal membuat susah," kata Locatelli.
Menjawab ini, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA ), Priandhi Satria membenarkan sirkuit tersebut masih terbilang kotor. Hanya saja Dorna meminta, tidak ingin lintasan dibersihkan, baik itu disikat manual atau menggunakan road sweeper.
"Dorna tidak mau dicuci, mereka hanya mau dilewati motor. Mereka mau motornya yang nyedot debu (kotornnya). Enggak mau dicuci, enggak mau disikat," terangnya saat ditemui di Sirkuit Mandalika.
Kendati kondisinya masih kotor, Priandhi menyebut sirkuit telah mendapatkan homologasi untuk menyelenggarakan WSBK. Bahkan beberapa pebalap tetap meraih catatan waktu lap terbaik. Misalnya Toprak yang memecahkan rekornya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Artinya sirkuit dari sisi racing line sudah bagus, walaupun dalam lebar lintasan tidak semuanya terisi sama serpihan ban motor, cuma bagian tertentu. Sehingga kalau beloknya tidak di racing line masih sedikit kotor," sambungnya.
Sirkuit Mandalika harus sering dipakai balapan
Dirinya menambahkan, supaya debu kotoran terangkat dengan sendirinya, maka lintasan balap harus sering digunakan. Manakala dibersihkan, maka khawatir cengkeraman ban akan berkurang lantaran lapisan karet yang tidak lagi berada di permukaan jalan.
"Kelihatan kalau mobil lewat, bagian belakangnya seperti mesin sedot. Seharusnya sirkuit sering dilewati kendaraan untuk angkat debunya. Makanya mereka enggak mau. Habis WSBK bisa dipakai track day, jadi kami bisa berpikir untuk lebih sering mengadakan berbagai event di sini," katanya.
ADVERTISEMENT