news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pebisnis Modifikasi Kebanjiran Order di Tengah Pandemi

5 Oktober 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Owner sedang bersiap untuk proses penialian oleh juri di Kustomfest 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Owner sedang bersiap untuk proses penialian oleh juri di Kustomfest 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 memang terasa memukul telak industri otomotif, termasuk penjualan sepeda motor baru maupun bekas.
ADVERTISEMENT
Namun menariknya, kesulitan ini justru tak dirasakan oleh salah satu pebisnis di sektor industri kreatif motor kustom atau modifikasi.
Honda Supra X Kustom Foto: Rainbow Moto Builder
Seperti pengakuan modifikator dari Rainbow Moto Builder Adega Anggayasta, yang malah kebanjiran order. Dirinya bahkan harus menyetop orderan.
"Unik dan anehnya di dunia kustom justru dari Februari sampai sekarang gila-gilaan. Banyak sekali orderan masuk," jelas Dega panggilan karibnya kepada kumparan, Minggu (4/10).
Yamaha Scorpio kustom Royal Enfield. Foto: dok. GDZH Custom Cycle
Dega merinci alasan adanya peningkatan karena bisnis kustom motor masuk ke segmen hobi. Konsumen lebih tertarik mengeluarkan uang untuk memenuhi faktor tersebut.
"Kami sekarang sampai Desember sudah tidak terima pesanan lagi karena sudah penuh. Dan bengkel-bengkel kustom lain saya yakin mengalaminya, sulit ya namanya hobi," terang dia.

Bisnis kreatif kustom motor punya pasar sendiri

Modifikasi Honda Supra jadi Monkey Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Lebih lanjut, kata Dega, industri kreatif seperti motor kustom memiliki pasar tersendiri. Maksudnya, motor kustom basisnya komunitas dan punya segmen tersendiri.
ADVERTISEMENT
"Dimulai Januari sampai September kemarin bahkan kita sudah ada pesanan 23 motor. Desember tahun lalu itu hanya 25 motor. Jadi memang peningkatan dan gairahnya tetap ada," jelas dia.

Industri kustom kasih untung ke usaha lain

Tampilan samping Prahara. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Nah, selain itu dari industri ini Dega mengatakan banyak usaha lain yang juga ikut terdampak. Sebagai contoh dia pun harus mencari spare part modifikasi atau perlu jasa painting.
"Berkah dan lebih senangnya kita jika ada orderan, otomatis orang yang jualan sparepart atau tukang cat juga mutar. Lumayan berdampak dan bisa hidupkan orang lah di tengah pandemi seperti ini," katanya.