Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pedagang Mobkas: Isu Pembebasan Pajak Mobil Baru Akan Bikin Jualan Sepi Lagi
30 Desember 2020 11:07 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggaungkan lagi soal relaksasi pajak mobil baru . Pertama kali usulan ini bergulir pertengahan September lalu,
ADVERTISEMENT
"Ini sesuatu yang sudah kami usulkan dan sudah kami laporkan. Presiden (Jokowi) secara prinsip sudah setuju, kata Agus Gumiwang di Konferensi Pers Akhir Tahun secara daring, Selasa (29/12).
Penjelasannya, kebijakan soal pembebasan pajak mobil baru masih perlu dikalkulasi kembali oleh Kemenkeu. Dalam kapasitas ini, nantinya Kemenkeu akan memiliki perhitungan sendiri dalam menggelontorkan kebijakan relaksasi tersebut.
"Mereka punya penilaian sendiri, posisi sendiri yang mereka kelola. Jadi kami belum mendapat green line dari Kemenkeu," ungkapnya.
Pedagang mobil bekas pun kembali merespons. Riza Maulana pemilik showroom Metro Carindo di kawasan Depok, Jawa Barat mengatakan, ini lagi-lagi bakal berimbas pada penjualan mobil bekas.
"Naik atau turunnya (penjualan mobil) tergantung pemerintah, yang membuat kemarin jeblok penjualan mobil bekas dan baru ya pemerintah sendiri. Mereka bilang pajak mobil baru 0 persen tapi enggak ada aksinya cuma wacana, akhirnya bikin pasar jadi sepi," kata Riza saat dihubungi kumparan, Senin (29/12).
Kemarin wacana soal pajak mobil baru 0 persen bergulir kurang lebih 1 bulan hingga akhirnya ditolak oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Sekarang penjualan mobkas sudah menggeliat.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada gejolak (kenaikan) penjualan mobil, saya tanya teman saya yang sales mobil baru pun rata-rata mereka bilang ada pergerakan. Jujur, saya bingung kemarin ditolak tapi sekarang ada lagi, siapa sih yang mau cari panggung di saat pandemi seperti ini," tegas Riza.
Penjualan mobkas bisa kedodoran lagi
Nah isu pembebasan pajak mobil baru yang mencuat lagi, lanjut Riza, berpotensi bikin konsumen potensial menahan pembelian. Mereka menunggu membeli mobil baru, yang harganya setara mobkas.
"Sekarang mereka gemborkan lagi kabar pajak mobil baru 0 persen, akhirnya konsumen nahan beli mobil dan nantinya kebijakan ini batal lagi. Saya melihat ini seperti anak kecil, jujur loh akhir tahun ini di masa pandemi konsumen rata-rata beli cash dan DP besar, artinya mereka punya uang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah jangan labil
Riza mengatakan, di kondisi pandemi seperti ini kebijakan terukur dari pemerintah lah yang bisa menyelamatkan ekonomi. Menurut dia, hadirnya kembali wacana ini adalah bumerang bagi pemerintah.
"Kita bicara di sektor paling sub yaitu otomotif ya entah mobil baru atau bekas. Ini sudah ada gairah jangan bikin wacana yang akhirnya konsumen mengurungkan niatnya beli mobil. Karena pada dasarnya pemerintah yang kita panuti, kalau rencananya seperti anak kecil, jualan mobil bakal sepi," tegas dia.
Jika memang kebijakan pembebasan pajak mobil baru dianggap paling positif untuk ekonomi, Riza berharap pemerintah segera memutuskan kebijakan itu, jangan sampai wacana ini berlarut seperti kemarin. Alasan Riza adalah supaya pedagang mobil bekas bisa atur kembali strategi jualan agar bisa tetap bertahan.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang disetujui, beri informasi yang jelas kapan akan disahkan. Jadi kita sebagai pedagang mobil bekas bisa atur strategi atau menyiasati angka belanja kita dan akhirnya nanti harga mobil bekas pasti harus turun," imbuh Riza.