Pelabuhan Patimban Siap Tampung 600.000 Kendaraan, Genjot Ekspor Otomotif

21 Desember 2020 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi lakukan soft launching dan peresmian pengoperasian perdana Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Minggu (20/12).
ADVERTISEMENT
Seremoni diikuti ekspor 140 unit mobil dengan menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam.
“Keberadaan pelabuhan ini bisa memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik dan membuat produk-produk ekspor kita semakin efisien, semakin berdaya saing, semakin kompetitif di pasar global,” ujarnya melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (20/12).
Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap, di mana tahap 1 fase 1 sudah diselesaikan. Areanya meliputi terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
Ilustrasi ekspor mobil. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tahap 1 fase 2 akan berjalan 2021-2024, dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk tahap 2 2024-2025, pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Tahap 3 2026-2027, Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.
“Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharap bisa mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor, salah satunya produk otomotif,” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Genjot ekspor otomotif

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengapresiasi peresmian Pelabuhan Patimban.
Ekspor Toyota Indonesia tumbuh hampir 1 persen. Foto: dok. TMMIN
"Harapannya bisa meningkatkan daya saing logistik kita, lebih kompetitif. Dan membuat produk industri terutama yang ekspor lebih kompetitif khususnya otomotif dan komponennya," tuturnya.
Khususnya Toyota, kata Bob, seharusnya akan diuntungkan dengan Patimban, karena tidak macet dan jalan bagus tidak bumpy, sehingga kualitas bisa dijaga.
ADVERTISEMENT
"Prosesnya cepat sehingga tidak ada waktu tunggu, serta waktu sandar perusahaan pelayaran, juga bisa lebih singkat karena keluar masuk pelabuhan di-manage dengan baik," kata Bob.
Pekerja melakukan bongkar muat sejumlah kendaraan bermotor ke dalam kapal MV Ostina saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan operasional Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020). Foto: ANTARA FOTO/Humas Kementerian Perhubungan/Handout
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, bisa berdampak positif karena dapat mempersingkat jarak dan waktu pengiriman unit dan komponen untuk pasar ekspor maupun domestik.
"Tentu kami berharap operasional Pelabuhan Patimban juga didukung oleh pembangunan infrastruktur pendukungnya, sehingga semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari aktivitas distribusi produk dari area ini," kata Billy.