Pemerintah Bentuk Konsorsium Demi Wujudkan Mobil Pedesaan Rp 60 Juta

7 Desember 2017 11:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil pedesaan hasil Kemenperin dan Unnes (Foto: Kemenperin)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil pedesaan hasil Kemenperin dan Unnes (Foto: Kemenperin)
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian nampaknya ingin merealisasikan program mobil pedesaan. Rencananya, akan ada sebuah konsorsium yang dibuat untuk memproduksi dan memasarkan mobil tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan hadirnya mobil pedesaan mampu memberikan efek positif terhadap ekonomi masyarakat.
Di samping itu, dia juga percaya bahwa adanya mobil pedesaan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi kendaraan, serta membangun Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor otomotif dan alat mesin pertanian.
“Pengembangan kendaraan pedesaan membutuhkan keterlibatan, komitmen, dan sinergi dari berbagai pihak,” ujar Gati pada acara Temu Bisnis IKM Alat Angkut (Kendaraan Pedesaan) di Jakarta, Rabu (6/12). Seperti dikutip dari situs resmi Kemenperin.
Gati mengungkapkan ada sekitar lebih dari 400 IKM yang bergerak di sektor komponen otomotif. Mereka tersebar di sentra industri yang ada di Tegal, Klaten, Purbalingga, Sidoarjo, Pati, Pasuruan, Sukabumi, Bandung, dan Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kemenperin sudah melakukan pemetaan kebutuhan kendaraan pedesaan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran kebutuhan maupun kondisi pasar dari sisi jenis kendaraan, harga yang diharapkan, serta cakupan penggunaan kendaraan pedesaan," papar dia.
Sehingga perlu adanya sebuah konsorium untuk memproduksi mobil pedesaan itu sendiri. Menurut Gati, perlu ada kolaborasi dari pihak-pihak terkait baik untuk menunjang segi teknis maupun non-teknis.
"Kami memang memprioritaskan IKM lokal untuk terlibat dalam program yang sedang dikembangkan oleh Kemenperin ini," kata Gati.
Sementara itu, sejumlah perusahaan penyedia bahan baku utama kendaraan seperti PT Krakatau Steel turut dilibatkan. Soal IKM, Kemenperin juga memberikan pembinaan untuk memiliki kemampuan dalam menjaga kualitas dan kuantitas komponen.
ADVERTISEMENT
Sehingga, mobil pedesaan diharapkan bisa dijual dengan harga yang bisa diterima pasar. Menurut Gati, banderol per unitnya diharapkan berada di Rp 60-80 juta.
Tahap prototipe
Kemenperin sendiri memiliki sejumlah langkah dalam proses pengembangkan mobil pedesaan: pembuatan prototipe, pengembangan sumber daya manusia (SDM), rantai pasok serta penyiapan infrastruktur dan model bisnis.
Setidaknya sudah ada dua prototipe kendaraan pedesaan yang telah selesai dibangun. Prototipe Generasi 2A merupakan hasil pengembangan platform Kemenperin, sedangkan Generasi 2B untuk prototipe yang dikembangkan oleh IOI (Institut Otomotif Indonesia).