Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pemerintah Diminta Beri Kepastian Soal Subsidi Motor Listrik
22 Januari 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi meminta pemerintah untuk segera memberi keputusan tidak atau adanya subsidi motor listrik agar industri bisa menyiapkan strategi penjualan tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Iya pastinya begitu. Kita minta secepatnya ada kepastian karena kita waktu itu sangat bermanfaat sekali untuk bisa kita mulai proses menjual dengan kondisi skema yang sesuai dan masyarakat jadi ada kepastian juga," ujar Budi dihubungi Selasa (21/1).
Diakui Budi, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait serta pemerintah untuk membahas lebih lanjut perihal program bantuan insentif tersebut. Sebab, ia menilai subsidi sangat punya andil terhadap penjualan motor listrik tahun 2024.
"Hari Kamis besok saya akan diterima Dirjen Ilmate (Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika) di Kementerian Perhubungan. Saya akan coba agendakan agar bisa mendapatkan insight," katanya.
Lebih lanjut, Budi sangat memahami bahwa pemerintah masih belum memberikan kepastian soal kelanjutan subsidi motor listrik. Di sektor otomotif, pemerintah memiliki cukup banyak rencana belanja negara seperti insentif PPN mobil listrik dan PPnBM 3 persen mobil hybrid.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap sepanjang memang kemampuan pemerintah dan anggaran keuangan juga mencukupi. Harapannya (subsidi) sama dengan tahun 2023-2024 yang menggunakan skema potongan Rp 7 juta," terangnya.
Skenario apabila subsidi motor listrik tidak dilanjutkan tahun ini, Budi bilang akan berkoordinasi dengan pemain industri agar menyiapkan strategi khusus untuk penjualan. Tahun lalu, disebutnya ada sekitar 62.700 unit motor listrik yang terjual.
"Tahun 2024 itu penjualannya menjadi 62.700 unit, meningkat sekitar 50 persen (dibanding 2023). Jadi cukup tinggi sekali dan hampir 90 persen penjualan semuanya dari subsidi," pungkas Budi.
***