Pemerintah Pusing Jualan Mobil Stagnan 1 Juta Unit, Pasar 2024 Anjlok 19 Persen

17 Juli 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung mengamati bagian ruang kemudi mobil yang dipamerkan pada pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mengamati bagian ruang kemudi mobil yang dipamerkan pada pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah tengah dipusingkan dengan kondisi pasar otomotif nasional yang terbilang stagnan pada angka 1 juta unit dalam kurun 10 tahun terakhir. Plt Direktur Jenderal Industri Logam ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika bilang ada beberapa faktor soal itu.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah forum diskusi di Jakarta belum lama ini, Putu membeberkan harga mobil baru yang semakin melambung tinggi dari rata-rata pertumbuhan inflasi setiap tahunnya. Kemudian, faktor lainnya menyangkut pendapatan masyarakat.
"Kita lihat antara inflasi kendaraan menjadi lebih mahal, dari 2014 ke 2023 itu perbandingan dengan pendapatan semakin besar. Kalau dahulu 2014, gap harga mobil dengan pendapatan masyarakat sekitar Rp 15 juta, tetapi tahun 2023 sudah Rp 30 juta," terang Putu.
Belum lagi, kondisi semakin runyam disebabkan hal lainnya seperti faktor ekonomi makro berupa nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga yang cukup berpengaruh signifikan terhadap penjualan mobil baru di dalam negeri.
Mitsubishi Xpander di IIMS Hybrid 2022. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Menurut Putu, pemerintah perlu mempertimbangkan program khusus untuk menggenjot penjualan kendaraan baru. "Tentunya, pemberian stimulus harus tetap mengedepankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil di Tanah Air sejak tahun 2013 tak pernah jauh-jauh dari angka satu juta unit, 10 tahun silam juga menjadi momen munculnya kebijakan mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) secara perdana dan langsung berdampak signifikan.
Karena itu, Putu menambahkan pihaknya berencana akan mewujudkan kembali program insentif fiskal berupa PPnBM DTP atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah untuk pembelian mobil baru.
"Pemberian insentif tersebut diberikan kepada kendaraan dengan persyaratan lokal konten atau TKDN tertentu dan mengutamakan jenis-jenis kendaraan rendah emisi karbon untuk tetap mengedepankan target kita bersama memajukan industri komponen dalam negeri dan menciptakan industri net zero emission," paparnya.
Sektor lain yang perlu diberi dukungan, katanya terkait pengendalian suku bunga untuk memberikan pemantik bagi masyarakat agar semakin mudah membeli mobil baru.
ADVERTISEMENT

Setengah tahun 2024 berjalan, penjualan mobil baru belum tembus setengah juta unit

Melihat proses produksi all new Kijang Innova Zenix Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com
Untuk tahun 2024 ini saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo juga sudah menetapkan target penjualan kendaraan baru sebanyak 1,1 juta unit. Lebih tinggi dibanding capaian 2023 kemarin yang 1,05 juta unit.
Meski begitu, dilansir data Gaikindo penjualan wholesales atau dari pabrik ke diler selama periode Januari-Juni baru mampu mencapai 408.012 unit alias anjlok 19,4 persen dibanding periode serupa tahun 2023 yang jumlahnya bisa 506.427 unit.
Pun dengan penjualan ritel atau dari diler ke konsumen langsung selama semester pertama tahun ini cuma mampu terdistribusi 431.987 unit. Artinya alami penurunan sebesar 14 persen dibanding rentang bulan yang sama tahun 2023 sebanyak 502.533 unit.
Toyota Avanza rakitan PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN). Foto: dok. Toyota Indonesia
Hitungan sederhananya, penjualan mobil setiap bulannya selama tahun 2024 sejauh ini rata-rata berkisar 71 ribuan unit, kontras dengan tahun 2023 yang sanggup membukukan angka 84 ribuan unit setiap bulannya. Sehingga, target 1,1 juta unit terbilang menantang.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara bilang, hingga kini pihaknya belum ada rencana untuk mengubah target yang sudah dicanangkan tersebut. Anggotanya yakin penjualan 1,1 juta unit dapat diraih.
"Untuk revisi sebenarnya belum, karena hal ini harus didiskusikan bersama dengan seluruh anggota. Kita tidak ingin ambil sepihak, harus duduk bareng. Sampai saat ini sih belum ada, tapi kita harus realistis dan mungkin saja akan dikaji ulang," katanya di Jakarta belum lama ini.
Daftar 10 merek mobil terlaris di Indonesia Januari-Juni 2024 berdasarkan penjualan wholesales.
Daftar 10 merek mobil terlaris di Indonesia Januari-Juni 2024 berdasarkan penjualan retail.
ADVERTISEMENT
***