Pemotor, Begini Teknik Pengereman yang Tepat Menggunakan Motor Kopling

30 Maret 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki GSX150 Bandit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki GSX150 Bandit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pengoperasian motor kopling memang tidak sesederhana atau semudah motor matik atau motor bebek. Pasalnya, dibutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan bukaan selongsong gas, tuas kopling, dan ritme perpindahan gigi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Belum lagi berbicara soal teknik pengereman saat menggunakan motor kopling. Tidak sedikit pemotor yang masih belum paham menyoal teknik yang tepat. Sebab apabila salah teknik, bukan tidak mungkin bakal menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Ketua Bidang Road Safety & Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Victor Assani menjelaskan kesalahan umum yang kerap dilakukan pengguna motor kopling ketika melakukan pengereman.
“Ketika proses pengereman, pengendara refleks menarik tuas kopling. Padahal ini salah, karena jadinya tidak ada engine brake,” ujar Victor kepada kumparan (28/3).
Posisi berkendara Suzuki GSX150 Bandit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Victor mengatakan, engine brake dapat dimanfaatkan untuk membantu kinerja kedua rem depan dan belakang selama motor melakukan deselerasi. Ia pun juga memberikan kiat teknik melakukan pengereman yang tepat
“Pada saat proses pengereman motor kopling manual, selanjutnya lakukan pemindahan gigi ke tingkat yang lebih rendah ketika kecepatan motor semakin berkurang, dan lepas tuas kopling secara gradual,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut mencegah motor tersentak yang dapat berpotensi hilangnya keseimbangan. Selain itu, Victor berujar agar tidak membuka selongsong gas secara tiba-tiba ketika motor sedang proses deselerasi.
“Tujuan tidak membuka gas yaitu agar supply bahan bakar ke ruang bakar tidak mengalir sehingga proses engine brake bisa berjalan mulus. Tapi tetep lho ya, harus dipahami bahwa kalau kita bicara engine brake itu hanya untuk membantu proses pengereman, bukan untuk pengereman itu sendiri,” paparnya.
Posisi berkendara Suzuki GSX150 Bandit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Komposisi porsi pengereman yang disarankan oleh Victor sebaiknya ada di 70 persen untuk rem bagian depan dan 30 persen untuk rem belakang. Sehingga tidak hanya mengandalkan rem belakang saja.
“Kalau dalam kondisi kecepatan rendah sih aman-aman saja (pakai rem belakang). Bahkan ada pakar yang merekomendasikan kalau di bawah 30 km/jam malah cukup pakai rem belakang saja,” jelas Victor.
ADVERTISEMENT
Sebagai tambahan, agar sisi keselamatan tetap maksimal, Victor mengingatkan pentingnya mengedepankan cara berkendara yang berorientasi pada defensive riding.
“Hal yang terpenting adalah fokus dan hati-hati dalam berkendara serta pahami ilmunya. Tetap jaga jarak, sehingga tidak timbul pengereman mendadak, karena semakin pendek jarak pengereman dengan objek di depan kita, maka akan semakin berbahaya,” pungkasnya.