Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Salah satu teknik yang harus dikuasai pemotor adalah cara pengereman. Dengan teknik pengereman yang tepat dan ideal, besar peluangnya terhindar dari jatuh, terpeleset atau tergelincir akibat ban kehilangan traksi.
ADVERTISEMENT
Utamanya saat dihadapkan pada kondisi jalanan yang macet. Instruktur Yamaha Riding Academy, Muhammad Arief mengatakan, dalam kondisi padat merayap, pemotor sebaiknya tidak menggunakan rem depan.
"Ketika jalan macet itu paling bagus pakai rem belakang, bukan depan. Kenapa? Karena ayunan suspensi depan membuat motor turun (dan cenderung tidak stabil), bisa membuat pemotor jadi lebih mudah jatuh," jelasnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Menurutnya secara teori, kekuatan rem motor bagian depan jauh lebih besar ketimbang rem depan. Apabila menggunakan pengereman depan, titik beban akan berpindah ke sisi depan dan tumpuannya berada pada roda depan.
Alhasil misalnya terpaksa melakukan hard brake atau rem mendadak, meskipun kecepatan rendah tapi traksi permukaan jalan rendah, motor rawan tergelincir.
ADVERTISEMENT
"Akan lebih baik pakai rem belakang, ketika diinjak atau ditarik tuas remnya motor akan tetap stabil, suspensi depan enggak terlalu mengayun," imbuhnya.
Tambahnya rem belakang ideal digunakan saat berjalan dengan kecepatan rendah menuju sedang, misalnya riding santai, di dalam perumahan, dan area tertentu. Kombinasikan juga menggunakan engine brake, yang efektif membantu memperlambat laju motor.
"Proses pengereman yang baik itu tutup gas, kemudian ada engine brake, baru lakukan pengereman, rem belakang fungsinya sebagai penyeimbang," katanya.
Berarti rem depan motor lebih berbahaya?
Ini bukan berarti menganggap rem depan lebih berbahaya. Dijelaskan Arief, penggunaan rem berdasarkan kontur jalan dan kecepatan. Rem depan lebih ideal membantu menghentikan laju ketika lari motor di atas 30 km/jam.
ADVERTISEMENT
"Kenapa, karena tadi bobot akan pindah ke depan, sehingga traksi paling bagus ada di roda depan. Roda belakang kurang traksinya, makanya kalau ngerem belakang (dengan kecepatan tinggi) gampang banget ngepot," pungkasnya.
***