Pemula, Ini Resep Jago Bawa Motor Trail di Tanjakan dan Turunan Ekstrem

19 Desember 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
zoom-in-whitePerbesar
Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
ADVERTISEMENT
Menaiki motor trail memang harus punya keahlian khusus atau paling tidak mengetahui trik jitunya. Ya, musababnya motor trail memiliki tinggi di atas rata-rata motor tipe matik dan bebek.
ADVERTISEMENT
Jika salah menungganginya potensi terjatuh dari atas motor bisa saja terjadi, apalagi ketika berkendara di habitat aslinya seperti perbukitan atau hutan.
Nah, khusus untuk trik menanjak atau menurun menggunakan motor trail di medan off-road, Yamaha Riding Academy (YRA) coba kasih trik ampuhnya.
"Lintasan berkarakter tanjakan dan turunan sering ditemui biker ketika menjelajahi trek off road, namun itu bukan menjadi halangan menikmati riding di alam. Dengan mempraktikkan teknik berkendara yang tepat, hobi mengeksplorasi alam dapat tersalurkan dengan lebih nyaman dan menyenangkan," kata Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) lewat keterangan resminya.

Jalur menanjak

Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Oke, kita bahas pertama untuk tipe jalur menanjak. Di kondisi ini, posisi riding disarankan untuk berdiri utamanya ketika menghadapi tanjakan curam dan ekstrem.
ADVERTISEMENT
Posisi berdiri diyakini agar motor tidak terbalik. Namun untuk tanjakan landai masih diperbolehkan untuk duduk di atas motor.
"Ketika berdiri, badan melewati posisi setang. Posisi kedua kaki tetap menjepit body motor dan knee grip agar motor tetap stabil," jelasnya tim YRA.
Tester dari kumparan sedang mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Selanjutnya pegang handgrip dengan kuat tapi usahakan serileks mungkin agar motor mudah diarahkan. Pada kondisi tersebut gunakan posisi gigi dan rpm yang tepat agar motor kuat menanjak.
"Hindari melakukan pengereman yang keras (rem depan atau belakang) untuk menjaga rpm dan kecepatan yang baik. Saat akan sampai di puncak tanjakan, tutup gas atau gunakan tenaga inersia motor. Hindari gas terbuka penuh ini karena akan membuat motor mudah jumping," tegasnya.

Jalur menurun

Mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Ini adalah kebalikan dari teknik menanjak. Posisi badan diusahakan sedikit condong ke belakang terutama saat melewati turunan yang curam, alasannya untuk menghindari motor terjungkal ke depan atau stoppie.
ADVERTISEMENT
Nah untuk kondisi jalan menurun mulus diperbolehkan untuk duduk, tapi jika jalan rusak angkat sedikit bokong dari jok agar meminimalisir guncangan.
"Posisi tangan agak lurus dan relaks. Posisi kaki mendekap body motor dan berat pengendara ditumpu di kaki agar keseimbangan tetap terjaga," jelasnya lagi.
Mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Sementara untuk pengereman masih sama tekniknya dengan jalan menanjak. Gunakan posisi gear yang tepat dan hindari pengereman secara mendadak.
"Yang terpenting adalah kenali jalur dan karakter motor dengan cepat sehingga lebih memudahkan dan membuat aman ketika melewati jalur yang mudah maupun sulit," ungkapnya.
Selain itu yang tak kalah penting, jangan pula lupa untuk selalu menggunakan safety gears khusus motor trail. Mulai dari helm, sarung tangan, protector lutut, siku, tulang kering, dan dada.
ADVERTISEMENT