Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penerimaan Mobil Hybrid Meningkat, PT TAM Rasakan Pergeseran Minat Masyarakat
6 Mei 2025 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Transisi menuju penggunaan kendaraan energi terbarukan (NEV) di Indonesia agaknya bisa terwujud lebih cepat. Selain masifnya program pemerintah yang terus mendorong penggunaan NEV, masyarakat juga semakin tertarik dengan teknologi baru yang secara penggunaan akan jadi lebih ekonomis tersebut.
ADVERTISEMENT
Perubahan pergeseran kebiasaan belanja masyarakat itu mulai dirasakan PT Toyota-Astra Motor. Disampaikan Philardi Ogi, Head of Public Relation PT TAM, statistik penjualan Toyota pada kuartal pertama 2025 menunjukkan pertanda baik buat misi net zero carbon 2060.
“Kita berterima kasih ke pemerintah karena memberikan relaksasi PPNBM sebesar tiga persen. Jadi, ada dua model yang dapat relaksasi, yaitu Zenix hybrid dan Yaris Hybrid, kerena mereka berdua sudah memiliki TKDN di atas 74 persen,” ujar Ogi di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Selasa, (6/5).
Ogi bercerita, bahwa sebenarnya relaksasi tersebut tidak diterjemahkan langsung ke peningkatan penjualan mobil hybrid Toyota. Yang justru terjadi, menurutnya, adalah switching preferensi konsumen dari mobil internal combustion engine (ICE) ke hybrid.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya kalau dilihat dari Januari mulai kita dapat peraturan ini sampai dengan bulan Maret kemarin, itu penjualan Toyota tidak naik signifikan untuk di level hybrid. Tapi yang terjadi adalah switching, sekitar 78% itu orang yang mau beli mobil bensin berubah menjadi mobil hybrid. Itu saya bisa bilang kalau peraturan ini berhasil,” tambahnya.
Menurut Ogi, kendaraan hybrid bisa menjadi jembatan antara konsumen yang sudah terbiasa dengan kendaraan ICE ke mobil listrik sepenuhnya. Apalagi, PT TAM juga memastikan bahwa aftersales, resale value, dan depreciation yang terjadi pada mobil hybrid tak jauh berbeda dengan kendaraan bensin biasa.
Hal lain yang membuat konsumen lebih terbuka pada mobil hybrid adalah bahwa jenis kendaraan ini tidak mengubah aktivitas gaya hidup konsumen, seperti tidak harus mengisi daya dalam waktu yang lama dan tidak perlu merasa khawatir dalam perjalanan jauh.
ADVERTISEMENT
“Penerimaan masyarakat terhadap mobil hybrid sekarang sudah lebih baik. ‘Oh begini ya kalau pakai hybrid, tidak terlalu jauh bedanya,’” ujar Ogi.