Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 atau virus corona membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan. Banyak dari mereka yang memilih berada di rumah dan mengurangi kegiatan transaksi, termasuk membayar pajak kendaraan bermotor di kantor samsat.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan penerimaan dana pajak, khususnya di wilayah Jakarta Timur merosot hingga 40 persen. Kepala Unit PKB dan BBNKB Samsat Jakarta Timur, Iwan Syaefuddin, menyebut jumlah pengunjung Samsat menurun meski fasilitas pembayaran sudah sesuai SOP pencegahan penyebaran virus corona.
"Operasional di Samsat masih normal sampai jam 2 siang, tapi orang mungkin takut untuk keluar rumah di tengah wabah corona, jadi sepi sekali," kata Iwan saat dihubungi kumparan, Kamis malam (2/4).
Menurut Iwan, jumlah pengunjung wajib pajak di Samsat Jakarta Timur sejak awal Maret 2020 menurun drastis hingga 75 persen. Aplikasi pembayaran pajak online pun tidak bisa mendongkrak penerimaan.
"Dari 100 persen, kira-kira hanya 25 persen pengunjungnya. Fasilitas pembayaran pajak secara online cukup membantu tapi kurang maksimal. Penerimaan kita rata-rata biasanya per hari Rp 10 miliar, sekarang hanya Rp 6 miliar, selisihnya turun Rp 4 miliar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya di DKI Jakarta agar tetap melakukan kewajibannya membayar pajak kendaraan tepat waktu. Jika memang khawatir keluar rumah, bisa membayar lewat aplikasi Samsat Online Nasional (Samolnas).
Untuk warga yang memang harus datang ke kantor Samsat juga diimbau tidak perlu khawatir. Sebab, fasilitas pencegahan penyebaran virus corona di setiap Samsat sudah sangat lengkap, seperti bilik disinfektan, hand sanitizer, hingga wastafel cuci tangan.
"Fasilitas pencegahan sudah lengkap, warga yang datang hanya perlu ikuti prosedurnya. Apalagi dana dari pajak ini kan kita gunakan lagi untuk beli obat dan keperluan medis lain untuk penanganan virus corona," pungkasnya.