Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Pengalaman Menggeber Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting
17 Januari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) meluncurkan Yamaha Aerox Alpha Turbo pada akhir 2024. Perdana mengaspal, kumparan berkesempatan menjajal skutik gambot di Sirkuit Sentul Karting, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya berkesempatan mencoba varian baru dari pabrikan garpu tala tersebut di sirkuit. Nah, sebelum turun ke sirkuit saya akan jelaskan dulu perbedaan dari varian terbaru ini.
Pada varian tertinggi, ada Aerox Alpha Turbo Ultimate dan Aerox Alpha Turbo perbedaannya tidak terlalu signifikan bedanya, di varian tertinggi dibekali beberapa aksesoris mulai dari visor oranye, tameng knalpot dan yang terpenting adalah aksesori performance damper.
Fungsi utama dari performance damper tersebut menjaga handling tetap stabil di tikungan hingga jalan rusak. Sehingga suspensinya lebih rigid saat diajak bermanuver.
Urusan jantung mekanisnya, menggendong mesin yang sama seperti Yamaha NMax dan Lexi. Sehingga untuk urusan tenaga tidak perlu diragukan lagi.
Sementara untuk fiturnya, menggunakan TFT infotainment display, Turn by Turn Navigation System, Traction Control System, Emergency Stop Signal, hingga rem ABS (Anti-lock Braking System).
ADVERTISEMENT
Sementara untuk varian Aerox Alpha Cybercity dan Aerox Alpha standar tidak dibekali YECVT, MID negatif. Nah, untuk tipe standar, shock breaker belakangnya tidak menggunakan model tabung dan masih menggunakan anak kunci.
Ergonomi berkendara
Secara dimensi, Aerox Alpha punya panjang 1.980 milimeter, tinggi 710 milimeter dan lebar 1.170 milimeter. Sedangkan wheelbase-nya di angka 1.350 milimeter.
Dibandingkan degan Aerox lama, perbedaannya adalah lebih panjang 10 milimeter dan lebih tinggi 20 milimeter.
Untuk tinggi joknya di angka 790 milimeter. Saya yang memiliki postur 173 centimeter, kaki masih bisa menapak dengan sempurna. Sebenarnya untuk tinggi jok tidak ada perbedaan dengan Aerox lama.
Untuk ground clearance, pada Aerox Alpha berjarak 145 milimeter atau naik 2 milimeter dibanding versi lamanya.
ADVERTISEMENT
Urusan jok, terasa sangat empuk dan mampu menopang bokong dengan sempurna. Jarak antara dengkul dan dek motor juga terasa nyaman, jadi tidak mentok.
Posisi berkendaranya juga nyaman antara, jok dan setang posisinya pas. Selama menjajal motor ini di sirkuit posisi tangan tidak terasa pegal.
Performa berkendara Aerox Alpha
Soal performa, Yamaha Aerox Alpha mengemas mesin 155 VVA Blue Core terbaru untuk varian Aerox Alpha Turbo dan Aerox Alpha Turbo Ultimate dibekali sistem Yamaha Electric Continuously Variable Transmission (YECVT) alias turbo.
Dari mesin tersebut mampu menghasilkan power 11,3 kW atau 15,1 dk di 8.000 rpm dengan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm.
Menjajal motor yang diklaim Yamaha sebagai motor Super Sport Scooter di sirkuit seolah mengajak kuda besi ini ke habitatnya. Performa mesinnya sangat responsif.
ADVERTISEMENT
Pada varian yang dibekali dengan turbo, penggunaan Y-shift sangat berguna saat akan melakukan akselerasi dan deselerasi. Secara keseluruhan cara pengoperasiannya tidak berbeda dengan Yamaha NMax Turbo.
Berhubung sirkuit ini didominasi dengan tikungan, saya kesulitan untuk menjajal kecepatan maksimalnya. Tapi saat di trek lurus hanya dengan mengoperasikan Y-shift ke posisi medium, pada 6.000 hingga 7.000 rpm saya bisa dengan mudah untuk mencapai angka 80 km/jam.
Sementara pada varian Aerox Alpha Cybercity dan Aerox Alpha standar akselerasinya pun responsif.
Pengendalian
Urusan pengendalian selama di sirkuit ketiga motor yang saya coba punya karakter yang berbeda. Aerox Alpha Turbo Ultimate handling-nya sangat nyaman di tikungan bahkan saat melewati bagian trek yang rusak karena tambalan.
ADVERTISEMENT
Menurut saya dengan tambahan performance damper di varian termahal, membuat motor ini sangat mudah dikendalikan.
Suspensi bagian depan kini menggunakan inner tube dengan diameter 30 milimeter atau lebih besar 4 milimeter dibandingkan varian sebelumnya.
Sementara untuk varian tengah, Aerox Alpha Cybercity suspensi di bagian depan dan belakangnya masih terbilang sangat nyaman. Pada varian ini, suspensi depan dan belakangnya sangat pas, tidak terlalu keras dan empuk.
Nah untuk varian standar yang menurut saya paling terasa adalah suspensi belakang. Pada varian ini memang belum dibekali dengan suspensi tabung pada bagian belakangnya.
Saat dikendarai dengan bobot saya di angka 69 kilogram, suspensinya terasa keras di bagian belakangnya.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Kehadiran motor turbo kedua di Indonesia setelah Yamaha NMax turbo menurut saya bisa jadi pilihan bagi konsumen yang ingin motor skutik bongsor dengan gaya sporty.
ADVERTISEMENT
Selain itu, fitur keamanan yang dibekali oleh Yamaha juga sesuai dengan performa yang diberikan pada Yamaha Aerox Alpha ini. Apa lagi sekarang semua variannya sudah menggunakan rem cakram di bagian belakangnya.
Yamaha Aerox Alpha dibekali dengan dermaga pengisian ponsel USB type A. Kemudian dia juga memiliki bagasi dengan kapasitas 24,5 liter.