Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pengamat: Contra Flow Jalur 'Neraka', Pengendara Harus Punya Persiapan
9 April 2024 4:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 12 orang meninggal akibat sebuah kendaraan mengalami insiden di lajur contra flow Tol Jakarta-Cikampek KM 58.
ADVERTISEMENT
Daihatsu Gran Max diduga mengalami masalah dan nekat menyeberang lajur untuk berhenti di bahu jalan pada ruas yang mengarah ke Jakarta. Sayangnya, mobil tersebut justru memicu kecelakaan dengan sebuah bus Primajasa dan Terios yang melaju dari arah berlawanan.
Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengingatkan, melaju di jalur contra flow perlu persiapan matang.
“Ini kita enggak punya ruang berhenti di kiri, bener lho ini jalur neraka, berhenti di kanan kita enggak ada akses, ini makanya para pengemudi harus memiliki manajemen perjalanan, seperti pra-perjalanan juga mempersiapkan apa yang perlu kita lakukan saat berada di contra flow,” jelasnya.
Pengendara yang masuk ke jalur contra flow, katanya, harus menyalakan lampu utama. Di samping itu, kondisi fisik pengendara juga harus dalam kondisi bugar.
ADVERTISEMENT
“Saat berada di lajur tengah, kan itu dia lajur contra flow, maka lampu sein kanan kita hidupkan sebagai komunikasi sesama pengguna jalan,” imbuhnya.
“Ketika tanda kelelahan muncul kita tidak bisa melakukan apa pun sampai kita keluar (dari jalur contra flow), oleh karena itu stimulus otak kita, stretching ringan di dalam (kendaraan) atau putar lagu yang beatnya besar, jaga jarak dan antisipasi kemungkinan buruk yang terjadi,” tutup Jusri.