Pengemudi Mobil Catat Ini, Pertolongan Pertama Ketika Salah Isi BBM

Layout mesin Toyota Fortuner VRZ. Foto: dok. Mobil88

Kesalahan saat mengisi BBM untuk mobil bisa saja terjadi. Misalnya mesin bensin diisi solar, atau diesel dipaksa menenggak BBM biasa.

Padahal masing-masing mesin membutuhkan BBM dengan kriteria tersendiri. Jadi tak bisa asal isi saja, karena dianggap mungkin sama-sama berstatus bahan bakar.

Ini merupakan kesalahan yang fatal. Bahkan berdasarkan keterangan Auto2000, bila dipaksakan mesin mobil bisa sampai jebol.

"Cobalah fokus saat mengisi BBM di SPBU, terutama untuk model yang berbagi mesin bensin dan diesel seperti Kijang Innova dan Fortuner. Pastikan tidak salah isi BBM untuk mencegah masalah pada komponen mesin," ujar Cahaya Fitri Tantriani, Customer Satisfaction Development & Marketing Communication Auto2000.

Pengisian BBM di sejumlah SPBU Tol Trans Jawa saat libur Natal 2020. Foto: Dok. Pertamina

Lantas, bagaimana ketika kita tak sengaja melakukannya, dan segera tersadar?

Nah berikut ini beberapa tips al Auto2000 terkait pertolongan pertama, saat mobil kemasukan BBM yang tak sesuai.

1. Ketika sadar salah isi BBM, jangan pernah menyalakan mesin mobil karena risikonya besar, bahkan kalau sampai komponen mesin rusak dapat berakhir dengan turun mesin.

Segera hubungi jasa towing untuk bisa membawa mobil ke bengkel terdekat. Untuk mobil Toyota, bisa ke call center Emergency Road Assistance (ERA) yang dikelola oleh AstraWorld di nomor 1500-898.

Nantinya tim ERA (beroperasi 24 jam) akan mengirimkan towing car untuk membawa mobil ke bengkel Auto2000 terdekat. Bahkan untuk konsumen, bisa memperoleh layanan ERA gratis selama 5 tahun terhitung waktu pembelian mobil. Dengan begitu, tidak ada biaya derek mobil yang harus ditanggung.

2. Jika mesin mobil sudah terlanjur dinyalakan, segera matikan dan menepi ke tempat yang aman.

Ada tanda-tanda yang bisa dirasakan, ketika mobil dengan salah isi BBM sudah dijalankan. Ada penurunan performa, mulai mesin knocking atau ngelitik, beroperasi namun tersendat-sendat, kehilangan tenaga, atau indikator suhu mesin bergerak naik di atas normal.

3. Jangan ambil risiko dan nekat. Bila membiarkan mobil berlari dalam kecepatan tinggi akan mengakibatkan komponen mesin macet dan jebol.

Sebaiknya kurangi kecepatan, melajulah dengan putaran mesin serendah mungkin, dan segera cari lokasi aman untuk berhenti. Meskipun mesin masih sanggup berputar, tapi komponen di dalamnya berpotensi rusak.