Pengemudi Mobil Matik Jangan Lakukan 3 Hal Ini, Mengapa?

6 Agustus 2020 7:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil matik menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang tidak mau repot khususnya yang tinggal di daerah perkotaan, seperti Jakarta. Selain itu, mobil dengan transmisi otomatik cenderung lebih mudah digunakan, sehingga pengemudi yang belum lihai mengendarai mobil transmisi manual pun tidak perlu khawatir untuk mengemudikan 'mobil matik'.
ADVERTISEMENT
Hanya saja karena kemudahan yang dihadirkan, pengguna mobil bertransmisi otomatik ini kerap kali kemudian malah melakukan kesalahan saat mengendarai mobil tanpa pedal kopling ini.
Menurut pereli nasional dan pendiri Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, setidaknya ada 3 kesalahan umum perilaku pengemudi mobil matik yang sering ia jumpai.
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
Biasanya kesalahan-kesalahan umum ini dikarenakan pengendara memperlakukan mobil matik layaknya mobil bertransmisi manual. Padahal ada sedikit perbedaan antara keduanya. Gawatnya, kebiasaan-kebiasaan ini justru dapat merusak komponen mesin maupun transmisi.
Apa saja 3 kesalahan umum menurut Rifat tersebut? Berikut ulasannya.

1. Menganggap pedal rem sebagai kopling

Pedal rem dan gas mobil matik Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Menurut Rifat, kesalahan pengguna matik yang paling banyak ia temui adalah menjadikan pedal rem selayaknya kopling.
ADVERTISEMENT
Selain penggunaannya salah, dengan sikap seperti itu dijelaskan Rifat akan cepat merusak komponen internal transmisi serta mesin dan kalau-kalau komponen transmisi ini rusak, biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya cukup besar.

2. Mengerem menggunakan kaki kiri

Ilustrasi posisi kaki pada mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Berhubungan dengan kesalahan yang pertama, kesalahan lain yang biasa dilakukan pengguna mobil matik adalah menghentikan laju mobil dengan mengerem menggunakan kaki kiri.
Hal ini akan menjadikan kebiasaan buruk, kaki kiri akan terus berjaga di pedal rem. Sementara di saat yang bersamaan kaki kanan akan terus stand by di pedal gas.
Bukan hanya di kendaraan roda empat sebenarnya, perilaku yang sama juga dapat ditemukan pada pengemudi motor matik yang kerap menekan tuas rem di tangan kiri sembari menarik pedal gas.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada ceritanya ngerem pakai kaki kiri, itu bisa menyebabkan kampas rem cepat habis dan overheat, bahan bakar akan boros, dan tingkat keausan piranti penggeraknya juga akan cepat habis," tambahnya.

3. Sering pindah transmisi mobil matik saat di kemacetan

Ilustrasi oper gigi pada mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Saat terjadi kemacetan, pengemudi mobil matik juga sering melakukan perpindahan transmisi Drive (D) ke Neutral/No gear (N) atau sebaliknya secara berulang-ulang.
Menurut Rifat, hal tersebut diperbolehkan, hanya saja tidak perlu terlalu sering mengubah posisi transmisi karena komponennya memiliki kompensasi ketika mobil berhenti dalam waktu yang tidak lama. Cukup menahan laju mobil dengan menginjak rem apabila kondisi macet tersendat-sendat.
"Mobil transmisi matik itu selalu ada kompensasi, ketika berhenti beberapa detik, tekanan pada girboks itu berkurang, sehingga enggak perlu ganti D ke N --dan sebaliknya-- terus karena itu mengurangi kenyamanan berkendara," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Apalagi saat sudah maju dan lupa masukin transmisi, yang ada ketika udah injak gas dan masukin gigi ke D malah loncat mobilnya, bahaya sekali," tutup Rifat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: