Pengguna Skutik, Ini 7 Kebiasaan Salah yang Bikin Motor Kamu Cepat Rusak

7 Mei 2021 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencoba all new Yamaha NMax 2020. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba all new Yamaha NMax 2020. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Motor skutik alias matik masih jadi primadona. Praktis dikendarai dengan cukup mengontrol gas dan rem, jadi alasan dipilih masyarakat.
ADVERTISEMENT
Namun ada catatan, mengendarai motor matik tidak bisa sembarangan, supaya motor kamu bisa berumur panjang dan tak cepat rusak.
Karena ada beragam kesalahan yang kerap jadi kebiasaan pengguna motor matik. Nah berikut kumparanOTO rangkum 7 kebiasaan yang bisa bikin motor matik cepat rusak.

1. Tidak tunggu indikator MIL mati

Panel instrumen digital all new Yamaha Aerox. Foto: Bangkit Jaya/kumparan
Sebagian besar motor yang diniagakan di Indonesia sudah menggunakan pengabut injeksi, pabrikan pasti menyertakan indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp) pada panel instrumen.
Tapi biasanya pemilik langsung menghidupkan motor ketika kunci kontak diputar ke posisi ON. Agar tidak mengalami masalah, menurut Senior Technical Advisor Yamaha Indonesia Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom sebaiknya menunggu beberapa detik setelah indikator MIL.
"Dan kemudian pastikan tidak ada lampu indikator yang menyala. Jika ada yang menyala segera ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut," kata Slamet, belum lama ini.
ADVERTISEMENT

2. Menahan gas ketika macet

Kendaraan motor terjebak macet di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Siapa yang masih melakukan ini? Agar motor kamu awet segera tinggalkan kebiasan tersebut, ya.
Kebiasaan salah ini, menurut Slamet bisa merusak komponen kampas kopling. Ciri-cirinya motor menjadi getar dan ketika akselerasi awal tarikan menjadi lebih berat.
Jika kampas kopling motor matik kamu rusak, siap-siap keluarkan uang Rp 500 ribuan.

3. Tanpa sadar menekan tuas rem

Sarung tangan motor. Foto: dok. AHM
Perilaku yang satu ini paling sering dilakukan. Ya, ketika sepeda motor melaju posisi jari masih menempel pada handle rem, tanpa disadari jari menekan secara terus menerus tuas rem tersebut.
Selain lampu rem cepat putus, komponen kampas rem juga akan cepat aus sebelum waktunya.

4. Malas ganti oli CVT

Buka baut tab oli transmisi'gardan dibawah CVT dengan kunci 12 mm. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Pengguna motor matik cenderung fokus hanya mengganti pelumas mesin saja. Padahal dijelaskan Slamet, kualitas oli gardan atau transmisi juga sangat penting menjaga komponen dalam CVT.
ADVERTISEMENT
"Untuk anjuran pabrikan biasanya ganti oli gardan setiap 4 kali pergantian oli mesin, itu maksimal. Tapi kalau mau lebih bagus bisa 2 kali penggantian oli diikuti ganti oli gardan," jelasnya.

5. Putar gas dalam-dalam di awal

Mencoba handling Honda BeAT 2020 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Hal ini sering ditemukan ketika pengendara berhenti di lampu lalu lintas. Saat lampu berpindah ke hijau, pengendara matik langsung tancap gas dalam-dalam.
Kebiasaan ini bisa memicu kerusakan pada komponen v-belt, roller, dan pastinya konsumsi BBM akan boros.

6. Malas bersihkan komponen CVT

Komponen CVT. Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Kebiasan malas untuk membersihkan atau sekadar mengecek komponen CVT bisa berakibat fatal untuk motor matik. Seperti diketahui, motor jenis ini digerakkan oleh V-Belt dan Pulley, serta masih banyak ada banyak lagi komponen di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Menjaga performa CVT perlu dilakukan agar gejala gredek saat akselerasi awal tak terjadi. Selain itu komponen kampas kopling juga akan tetap baik, nah jika bermasalah akan menimbulkan bunyi bising seperti decitan atau gesekan besi.

7. Mematikan mesin dengan standar samping

Ilustrasi menurunkan standar samping Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dan terakhir adalah kebiasaan buruk mematikan mesin menggunakan standar samping. Perlu diketahui, Fitur side stand switch adalah fitur keamanan untuk mencegah motor menyala ketika standar samping masih turun.
Ketika standar samping ditegakkan, mesin memang akan mati, tetapi instrumen lain seperti lampu depan belakang, speedometer tidak langsung mati.
Nah, instrumen tadi butuh daya pada komponen aki. Ya, memang efeknya tidak langsung, namun jika sering dilakukan dipastikan umur dari aki tak akan bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, sudah tahu kan bagaimana cara menggunakan motor matik yang baik dan benar?