news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjelasan Ahli Safety Driving Soal Penumpang Mudik di Bagasi Bus

4 Mei 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menghalau mobil bus yang membawa pemudik di tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menghalau mobil bus yang membawa pemudik di tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Praktik memaksakan mudik meski dilarang terus dilakukan untuk bisa balik ke kampung halaman. Ada yang sampai harus kucing-kucingan dengan petugas, berkamuflase dengan barang bawaan di truk, sampai 'menyimpan' penumpang di bagasi bus.
ADVERTISEMENT
Untuk yang terakhir kerap dilakukan karena bus masih boleh melintas keluar zona merah seperti Jakarta. Asal tidak membawa penumpang.
Hal inilah yang disiasati sejumlah masyarakat, dengan rela duduk di bagasi bus sampai lolos melewati pos penyekatan mudik.
"Ini yang disebut sengsara membawa nikmat. Tidak ada alternatif lain untuk bisa mudik," buka Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana dalam wawancara virtual akhir pekan lalu.
Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Disebut sengsara karena harus berkorban berdiam diri di tempat tidak layak, untuk bisa menikmati hidup di kampung halaman, itu kasusnya jika lolos dari pengawasan petugas di lapangan.
Jelas Sony, masyarakat harus selalu ingat, bagasi sejatinya memang didesain untuk menyimpan barang bukan orang. Apabila dipaksakan, nyawa taruhannya.
ADVERTISEMENT
"Bagasi didesain pengap, gelap, tidak ada udara, dan itu bukan tempat mahluk hidup. Artinya kalau mau safety ya harus healthy, dan ini adalah contoh tidak sehat," katanya lagi.
Seorang penumpang memasuki tas koper kedalam bagasi bus. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ya benar saja. Bagasi bus yang letaknya di bawah kabin penumpang tidak didesain memiliki sirkulasi udara yang maksimal. Belum lagi bisa dimasuki gas buang mesin, yang apabila terhirup tentunya membahayakan keselamatan jiwa.
Sony menjelaskan ini bisa dijadikan pembelajaran bagi siapa saja yang memaksakan mudik. Artinya tidak hanya di bus, praktik sejenis juga bisa dilakukan di mobil pada umumnya. Maka sebelum ada korban, masyarakat bisa mengantisipasinya.
Terakhir, ini juga menjadi peringatan bagi pengemudi bus, untuk tidak mengiyakan permintaan penumpang berdiam di bagasi.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.