Penjelasan Ilmiah Mesin Mobil Bisa Mati Mendadak Saat Melintasi Rel Kereta

18 Desember 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rel Kereta Api Pramuka Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rel Kereta Api Pramuka Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak yang beranggapan bahwa ada kalanya mesin mobil bisa mati mendadak ketika melintas di atas rel kereta. Ada yang menyatakan juga saat mesin mati, akan susah dihidupkan lagi.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang biasanya menjadi penyebab terjadinya tabrakan kereta di perlintasan kereta. Mobil susah dipindahkan karena mesinnya tak kunjung hidup.
Suasana di perlintasan kereta di dekat Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Jalan Pisangan Lama, Pulo Gadung. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Mesin mobil sewaktu-waktu bisa mati saat melintasi rel kereta ternyata fakta

Peneliti Laboratorium Motor Bakar LIPI Bandung, Arifin Nur mengatakan hal tersebut adalah benar adanya alias fakta.
Penyebabnya rel kereta mengandung gaya elektrostatis yang bisa mengganggu kerja komponen mesin mobil. Elektrostatis timbul pada dua benda yang memiliki muatan listrik statis, dalam hal ini kereta dan relnya.
"Soalnya rel kereta listrik yang ada di Indonesia itu berfungsi sebagai ground atau massa, sementara arus positif lewat pantograph di atas kereta," jelasnya kepada kumparan, Kamis (17/12).
Sebuah kereta rel listrik (KRL) Commuterline memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
"Nah ketika ada suatu komponen elektronik lewat di antara keduanya, umumnya akan terpengaruh, apalagi mobil-mobil sekarang sudah memakai ECU (Electronic Control Unit) dengan komponen mikro yang sangat sensitif," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kerja ECU berusaha menyesuaikan tegangan baterai atau aki ketika beroperasi. Tegangannya sudah diatur tidak bisa lebih kecil atau besar.
ECU Mobil Foto: dok. Magnetimarelli
Ketika ECU terpapar gaya elektrostatis, akan timbul kekacauan tegangannya. "Tegangan di ECU atau EFI (Electronic Fuel Injection) naik atau turun sedikit saja, akan menghentikan sistem kerja mobil," tambah Arifin.
Saat tegangan ECU rendah atau tinggi dari ambang batasnya akan mengakibatkan mesin mobil mati, kemudian mogok, distarter pun sulit, sehingga terjebak di tengah perlintasan rel yang mengakibatkan tabrakan dengan kereta.
Perlintasan KA di Pejompongan ditutup Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Suasana lalu lintas di perlintasan kereta api di kawasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun demikian Arifin memberi catatan. Langkah tadi merupakan cara adaptasi ECU supaya kerusakan akibat gaya elektrostatis tidak merembet ke komponen elektrikal lain.
"Hal tersebut sebagai langkah proteksi komponen lain yang lebih sensitif dan mahal," imbuhnya.
ADVERTISEMENT