Penjualan Kendaraan Elektrifikasi Tumbuh Positif di 2024

16 Februari 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat, Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta memberikan sambutan pembukaan pameran Carbon Neurality (CN) Mobility Event 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2025). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat, Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta memberikan sambutan pembukaan pameran Carbon Neurality (CN) Mobility Event 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2025). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Industri otomotif di sektor energi terbarukan atau kendaraan ramah lingkungan mengalami tren yang positif.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta saat acara pembukaan Carbon Neutrality (CN) Mobility Event 2025 yang digelar oleh Toyota di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat belum lama ini.
Berdasarkan data tahun 2024, industri kendaraan bermotor roda dua & tiga mencatatkan jumlah produksi sebanyak 6,9 juta unit dengan penjualan domestik sebanyak 6,3 juta unit.
Sementara itu, produksi pada industri kendaraan roda empat mencapai 1,2 juta unit dengan penjualan domestik sebanyak 865 ribu unit.
“Sementara, detail market share penjualan domestik pada tahun 2024, untuk jenis xEV (Hybrid, PHEV dan BEV) mengalami peningkatan sebesar sebesar 60 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan minat dan concern masyarakat terhadap kendaraan energi terbarukan,” kata Setia saat memberikan sambutan.
Kendaraan di pameran Carbon Neurality (CN) Mobility Event 2025 di area Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2025). Foto: Toyota
Terkait dengan isu energi dan industri hijau, Indonesia sudah menetapkan target Nationally Determined Contribution (NDC) dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030. Targetnya sebesar 31,89% dengan upaya sendiri, atau hingga 43,20% dengan dukungan internasional.
ADVERTISEMENT
Guna menggairahkan pertumbuhan, Kemenperin memberikan tiga kebijakan untuk mendongkrak penjualan otomotif di tahun ini.
Mulai dari pemberian insentif bea masuk dan PPnBM DTP bagi industri yang membangun atau mengembangkan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Toyota Mirai di pameran Carbon Neurality (CN) Mobility Event 2025 di area Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2025). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kemudian, PPN DTP bagi industri KBLBB roda empat, disesuaikan dengan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Hingga PPnBM tertentu bagi kendaraan ramah lingkungan dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), termasuk LCGC/KBH2, Hybrid, BEV, Fuel Cell Hydrogen, dan Flexy Engine berbasis bioetanol. Tambahan PPnBM DTP sebesar 3 persen juga diberikan untuk kendaraan hybrid dalam program LCEV.
Pameran Carbon Neurality (CN) Mobility Event 2025 di area Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2025 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2025). Foto: Toyota
Setia menyampaikan, strategi dekarbonisasi melalui inovasi teknologi dan konsep industri hijau menjadi hal yang mutlak. Pemerintah juga mengapresiasi langkah Toyota dalam mendukung upaya penurunan emisi.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap acara ini menjadi wadah yang produktif untuk memperkuat kolaborasi antara industri, pemerintah, dan akademisi. Bersama, kita dapat membangun masa depan mobilitas yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” ujar Setia.