Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Penjualan Motor Indonesia Awal 2025 Tembus Setengah Juta Unit Lebih
13 Februari 2025 5:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia atau AISI telah merilis data penjualan motor selama periode Januari 2025 kemarin. Totalnya mencapai 557.191 unit secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler.
ADVERTISEMENT
Kendati distribusinya sudah mencapai setengah juta unit, tetapi perolehan tersebut sebenarnya lebih sedikit dibanding bulan yang sama tahun 2024, dengan mecatatkan angka 592.658 unit alias turun 5,98 persen.
Namun hasil itu melonjak signifikan hingga 38 persen kalau disandingkan dengan bulan sebelumnya atau Desember tahun lalu yang tersuplai sebanyak 403.480 unit. Bicara ekspor, figur penyalurannya agak sedikit berbeda.
Awal tahun ini, asosiasi merangkum 41.489 unit telah terkirim ke berbagai negara. Itu naik 18,5 persen dibanding bulan Januari 2024 yang hanya mendistribusikan 34.991 unit dari merek-merek yang tergabung anggota AISI yakni Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, dan Kawasaki.
Kendati demikian, untuk urusan kategori yang paling diminati masih didominasi oleh skuter dengan okupasi 93,75 persen untuk pasar domestik dan 73,67 persen untuk kebutuhan ekspor. Sementara kategori underbone dan sport lebih beragam.
ADVERTISEMENT
Untuk di dalam negeri, underbone memegang pangsa pengiriman sebesar 3,37 persen dan sport 2,89 persen. Sedangkan yang ke luar negeri justru sebaliknya, sport mendulang bagian 17,86 persen dan underbone sebesar 8,47 persen.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal AISI, Hari Budiyanto optimistis penjualan motor akan terus bergairah. Kendati pasar otomotif saat ini tengah dibayangi sejumlah tantangan seperti penurunan daya beli dan juga isu opsen pajak.
"Insya Allah kalau opsen bisa direlaksasi dan yang dibayar konsumen tidak naik harga, proyeksi kami tahun 2025 di range 6,4 juta sampai 6,7 juta domestik market," katanya kepada kumparan belum lama ini.