Penjualan Sepeda Motor Nasional Anjlok 43 Persen

2 Juli 2022 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Suzuki motor. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Suzuki motor. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) telah merilis data terbaru penjualan sepeda motor secara nasional untuk bulan Mei dengan angka 248.235 unit untuk domestik.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut turun 43,5 persen jika dibandingkan dengan bulan April 2022 yang mana mampu mencatatkan angka 439.472 unit untuk domestik.
Ketua Bidang Komersil AISI, Sigit Kumala mengatakan turunnya angka penjualan sepeda motor pada bulan Mei disebabkan oleh dua faktor yakni masalah pada hari kerja dan faktor kelangkaan chip yang masih melanda beberapa pabrikan motor.
“Sebetulnya kebanyakan karena masalah hari kerja saja ya. Hari kerjanya jadi lebih pendek karena ada libur lebaran, belum lagi hari libur lainnya pada bulan Mei,” ujar Sigit ketika dihubungi kumparan belum lama ini.
Pabrik Kawasaki Motor Indonesia Foto: Istimewa
Tercatat pada bulan Mei, setidaknya ada lima hari libur nasional, ini belum termasuk cuti bersama libur lebaran yang memangkas waktu hampir dua minggu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sigit juga menuturkan kelangkaan chip semikonduktor memang masih berdampak terhadap penjualan motor bulan Mei, meski dampaknya tidak begitu signifikan.
Ini sekaligus menjadi angka penjualan terendah selama tahun 2022 berjalan. Pada bulan Januari tercatat 443.890 unit, Februari 368.131 unit, sedangkan Maret 450.565 unit, dan bulan April berhasil menorehkan angka 439.472 unit.
Meski begitu, Sigit tetap optimis industri sepeda motor nasional mampu mencatatkan penjualan sebanyak 5,1 juta hingga 5,4 juta unit secara domestik hingga akhir tahun 2022.
Ilustrasi pabrik Suzuki motor. Foto: Istimewa
Adapun, belum lama ini, pabrikan sepeda motor besar di tanah air seperti Honda pernah merilis pernyataan resmi terkait masalah pengiriman unit sepeda motornya akibat masalah semikonduktor, terutama untuk model motor matik Honda.
“Masih matik, waktu tunggu tergantung stok di diler,” ujar General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbudin kepada kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Ia pun menjelaskan, pihaknya tengah berupaya agar memulihkan kondisi tersebut dan dapat segera mengirimkan unit motor kepada konsumen.
Pun dengan yang terjadi pada rival terdekatnya, Yamaha juga ikut terdampak krisis semikonduktor yang membuat produksi model skutik mereka, terutama yang sudah menggunakan teknologi canggih seperti fitur konektivitas Y-Connect dan keyless system.
“Semikonduktor itu mempengaruhi kita sehingga agak sulit untuk saat ini memproduksi dalam jumlah banyak, terutama untuk Maxi model dan yang menggunakan fitur konektivitas. Semua enggak bisa nambah capacity, tetapi ini sudah mulai recovery,” jelas Executive Vice President & COO PT YIMM, Dyonisius Beti di Kemayoran belum lama ini.
***