Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Selain penolakan di negara asalnya Amerika Serikat, Jerman juga menjadi salah satu negara yang kurang ramah bagi Tesla. Hal itu dibuktikan dari jebloknya penjualan Tesla di kuartal pertama tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Disitat dari Carscoops, Tesla hanya berhasil membukukan penjualan sebanyak 4.935 unit di sana, atau turun dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan Tesla tersebut terjadi di tengah meningkatnya penjualan mobil listrik di Jerman yang tumbuh hingga 39 persen.
Berdasarkan data Badan Transportasi Motor Federal Jerman, merosotnya angka penjualan Tesla terjadi secara terus menerus.
Pada Maret 2025 penjualannya turun sebesar 43 persen, pada Februari penurunannya bahkan sampai 76,3 persen dan pada Januari di angka 59,5 persen.
Sebaliknya, pasar elektrifikasi di jerman naik sebesar 35,5 persen pada bulan Maret. Sementara untuk kendaraan bertenaga baterai mencapai 17 persen.
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan, memudarnya popularitas Tesla di Jerman memberi ruang bagi produsen mobil lokal untuk lebih bersinar.
"Persepsi yang ada adalah bahwa minat terhadap Tesla telah menurun drastis dalam beberapa minggu bahkan beberapa bulan terakhir, yang mungkin merupakan peluang bagus bagi industri otomotif di Jerman. Jadi secara tak terduga, ada juga celah di pasar jika mereka memasarkan mobil yang bagus dan bertenaga," kata Habeck.
ADVERTISEMENT
Menurunnya penjualan Tesla tidak hanya terjadi di Jerman. Tesla melaporkan pengiriman secara global pada kuarter pertama 2025 sebanyak 336.681 unit atau turun 13 persen dari tahun sebelumnya.
Selain itu, saham Tesla juga turun hingga sekitar 36 persen sejak Januari. Penurunan itu terjadi setelah pemilihan umum Amerika Serikat pada 2024.
Menurut Reuters, ada spekulasi bahwa keadaan Tesla bisa saja membaik bila Elon Musk mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat.