Pentingnya Balancing Velg Sepeda Motor

30 November 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan velg Suzuki Gixxer 250. Foto: Ghulam M Nayazri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan velg Suzuki Gixxer 250. Foto: Ghulam M Nayazri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah merasakan gejala getar saat memacu motor dalam kecepatan tinggi? Atau motor serasa oleng meskipun sudah mengendalikan setang untuk tetap lurus?
ADVERTISEMENT
Gejala tersebut bisa jadi karena perputaran ban yang tidak lagi sempurna. Rotasi velg tidak sempurna karena pembagian beban tidak merata, sehingga terjadi getar dan oleng.
Bila diabaikan, laher roda akan lebih cepat aus karena perputaran roda bertumpu pada satu sisi as roda.
Guna mengatasi hal tersebut, balancing velg sepeda motor solusinya. Jadi seperti balancing ban mobil supaya membuat titik berat velg tetap seimbang, alhasil perputarannya selalu stabil.
Alat balancing ban motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Hanya saja sepenuturan Andreas Aldrin, penggawa Rumah Ban Motor di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, balancing bakal lebih terasa untuk motor yang punya profil velg dan ban lebar.
"Biasanya untuk motor sport yang bannya tipis terus velg-nya lebar. Sama motor-motor matik besar sekarang yang velg-nya lebar itu bisa (di-balancing)," kata Aldrin saat dihubungi kumparan, Jumat (29/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dua jenis motor tersebut sering digeber pada kecepatan tinggi, sehingga perbedaan pengaruh antara sebelum dan sesudah balancing akan lebih terasa.
"Karena itu tadi, bannya lebar sehingga kontak dengan ban itu lebih besar, makanya gejala enggak stabil lebih terasa," pungkasnya.
Pemberat untuk balancing velg motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Kendati begitu, motor-motor yang punya profil velg kecil bukannya tidak boleh di-balancing, minimal ukurannya 2 inci. Bisa dilakukan namun pengaruhnya tidak terlalu besar.
Penghitungan titik balancing pun bakal susah ditentukan, karena jarak lebar kanan dan kiri dari tengah tidak panjang.
Adapun mekanismenya pakai mesin balancing untuk menemukan bagian mana yang perlu diseimbangkan. Caranya dengan menempelkan pemberat berupa timah atau timbal pada sisi yang terdeteksi lebih ringan.
ADVERTISEMENT