Penyebab Performa Motor Matik Loyo di Tanjakan dan Solusinya

2 November 2022 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjajal Suzuki Nex Crossover di jalan aspal dan off-road ringan. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menjajal Suzuki Nex Crossover di jalan aspal dan off-road ringan. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Service Advisor Suzuki Mahkota Tanah Abang, Abdul Mochtar menjelaskan, motor matik yang tidak kuat menanjak bisa diakibatkan beberapa faktor. Salah satunya, komponen CVT yang tidak dirawat oleh pemiliknya.
ADVERTISEMENT
“Itu bisa kampas otomatisnya sudah tipis, roller-nya sudah tipis, atau van belt-nya sudah kendur karena usia. Makanya, servis CVT itu sangat penting untuk menjaga performa motor,” bukanya saat ditemui kumparan belum lama ini.
Kotoran yang ada di dalam CVT juga wajib dibersihkan secara berkala. Umumnya, kotoran pada komponen ini dihasilkan dari kampas ganda.
Boks CVT dan filter Yamaha Aerox Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Selain tak kuat menanjak, area transmisi motor juga akan mengeluarkan suara gesekan. Istilahnya gredek atau getar pada CVT yang bisa mempengaruhi kenyamanan saat berkendara.
“Untuk periodik pengecekan disarankan tiap 8.000 kilometer. Nanti dicek itu layak pakai enggak sebelum merembet ke yang lain. Kadang begini, trek atau jalanan menentukan usia juga. Wilayah yang datar bisa ke usia standar (pengecekannya). Kalau di pegunungan, umurnya lebih pendek jadi harus sering dicek,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kampas Ganda CVT Motor Honda BeAT. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Bengkelnya membanderol servis CVT dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu. Itupun belum termasuk penggantian komponen di dalamnya kalau terjadi kerusakan.
Selain itu, komponen filter udara bisa mempengaruhi performa motor di tanjakan. Komponen ini berfungsi untuk menyaring udara sebelum masuk ke throttle body dan ruang bakar.
Kalau kotoran menumpuk, otomatis asupan udara ke ruang bakar bisa berkurang. Efeknya, akselerasi dan tenaga motor bisa menjadi loyo.
“Tenaga ngempos saat nanjak juga bisa diakibatkan filter udara yang kotor. Filter ini memang memiliki peranan sangat penting. Makanya, harus sering dicek. Biasanya, pengecekan dilakukan berbarengan dengan servis CVT setiap 8.000 kilometer,” jelasnya.
Filter udara yang kotor bisa dibersihkan dengan kompresor angin. Kalau kotoran sudah membandel, otomatis filter udara perlu diganti.
ADVERTISEMENT
“Komponen ini bisa diganti setiap 20 ribu kilometer untuk yang sering menggunakannya atau 25 ribu kilometer. Harga komponennya tergantung jenis dan mereknya,” pungkasnya.