Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
RNAIPL merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Meski pindah kepemilikan entitas, mobil-mobil Nissan akan masih diproduksi di pabrik tersebut. Seperti halnya di Indonesia, Nissan Livina dibuat di pabrik Mitsubishi.
Berdasarkan laporan Reuters, saat ini Renault sudah mengambil alih secara penuh kepemilikan pabrik tersebut. Fasilitas yang berlokasi di Chennai India Selatan sudah beroperasi sejak tahun 2010.
Sebelumnya, Renault memiliki total saham pabrik tersebut sebesar 30 persen sementara Nissan 70 persen. Lalu saham Nissan dikurangi menjadi 51 persen sebagai bagian dari kesepakatan tahun 2023.
Pengurangan saham Nissan tersebut guna investasi bersama sebesar 600 juta USD atau sekitar Rp 10,2 triliun untuk memproduksi enam model baru di pasar India.
Sementara, Times of India mengabarkan, pihak Renault mengungkapkan akuisisi pabrik tersebut jadi salah satu peluang pabrikan jenama Prancis tersebut untuk mengembangkan bisnisnya.
“Proyek ini merupakan peluang utama bagi Renault untuk memperluas bisnis internasionalnya,” ujar salah satu petinggi Renault lewat keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
“Nissan akan mempertahankan kehadirannya di India dengan fokus kuat pada peningkatan cakupan pasar. Sedangkan RNAIPL akan terus memproduksi model-model Nissan termasuk Nissan Magnite terbaru, serta menjadi pilar penting bagi rencana ekspansi perusahaan di masa mendatang,” lanjutnya.
Saat pengumuman penjualan saham tersebut, para petinggi global Renault dan Nissan menegaskan komitmen mereka terhadap pasar India.
“India adalah pasar otomotif utama, dan Renault Group akan membangun jejak industri dan ekosistem yang efisien,” ujar CEO Renault Group, Luca de Meo.
Sementara Presiden dan CEO Nissan, Ivan Esoinosa menyampaikan komitmennya di pasar India. Nissan akan tetap menyediakan kendaraan sesuai dengan kebutuhan pasar India sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan dan calon konsumen.
“India akan tetap menjadi pusat penelitian dan pembangunan, layanan digital, dan layanan pengetahuan lainnya. Rencana kami untuk SUV baru di pasar India tetap berjalan, dan kami akan melanjutkan ekspor kendaraan kami ke pasar lain di bawah strategi bisnis ‘Satu Mobil, Satu Dunia untuk India,” katanya.
ADVERTISEMENT
Akuisisi saham tersebut jadi bagian dari perjanjian kerangka kerja baru Renault Group dan Nissan yang bertujuan untuk memulihkan keadaan Nissan. Kedua perusahaan sudah menandatangani perjanjian saham terkait akuisisi saham hingga perjanjian operasional untuk melanjutkan semua proyek yang masih berlangsung antara Renault dan Nissan.
Nissan saat ini sedang dalam masalah keuangan serius. Beragam cara sudah ditempuh oleh pabrikan jenama Jepang ini untuk menyelamatkan perusahaan, salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan Honda.
Namun, kerja sama tersebut tidak berjalan mulus dan tidak berhasil menemukan kesepakatan. Nissan pun tetap harus berjuang untuk menyelamatkan perusahaan yang sedang di ujung tanduk kebangkrutan.
Nantinya, Renault akan mempercepat pengembangannya di pasar India. Fasilitas di Chennai ini memiliki kapasitas produksi lebih dari 400 ribu unit per tahun.
ADVERTISEMENT
Beberapa kendaraan yang menggunakan platform CMF-A dan CMF-A+ juga di kembangkan oleh Renault dan Nissan di pabrik ini. Nantinya fasilitas ini akan memproduksi platform CMF-B pada tahun 2025 serta meluncurkan empat model baru.
******
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Mengusung tema “Sinergi Menuju Industri Otomotif Berkelanjutan,” forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Nantikan infonya di kumparan!