Pertarungan Jepang vs Merek India di Pasar Mobil Listrik

27 Desember 2017 9:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Swift hybrid (Foto: Dok. Suzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Swift hybrid (Foto: Dok. Suzuki)
ADVERTISEMENT
Pabrikan Jepang lainnya yang mulai mengembangkan kendaraan listrik adalah Suzuki. Maruti Suzuki lebih tepatnya sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki global di India.
ADVERTISEMENT
Suzuki mengambil langkah ini untuk merespons kebijakan pemerintah India yang menggulirkan program percepatan kendaraan listrik pada tahun 2030. Mereka pun tengah melakukan survei hingga Februari 2018 untuk mencari formulasi kendaraan listrik yang tepat untuk konsumen. Demikian dikutip dari Indianautosblog.com, Rabu (27/12).
CEO Maruti Suzuki India, R.C. Bhargava menuturkan mereka sudah memiliki teknologi soal kendaraan listrik serta berkolaborasi dengan Toyota.
Dijelaskan, Suzuki ditugaskan untuk memproduksi kendaraan listrik dan menyuplai beberapa komponen untuk Toyota. Sementara Suzuki akan mendapat dukungan teknis dari Toyota. Buah dari kerja sama ini diharapkan akan melahirkan kendaraan listrik yang mereka tetaskan pada 2020.
Suzuki Swift hybrid (Foto: Dok. Suzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Swift hybrid (Foto: Dok. Suzuki)
Lebih lanjut, Suzuki akan memproduksi baterai lithium-ion pada fasilitas produksi mereka yang berlokasi di Gujarat, India. Sementara untuk menekan ongkos produksi, pabrikan berlambang S itu menggunakan komponen lokal dalam merakit motor listriknya.
ADVERTISEMENT
“Perakitan (kendaraan listrik) akan gagal bila baterai dan motor listrik tidak diproduksi di sini,” jelas R. C. Bhargava.
Selain soal regulasi yang diterapkan pemerintah setempat, duet pabrikan Jepang tersebut tentu saja tak lepas merek lokal India yang sudah lebih dahulu terjun ke mobil listrik.
Seperti diketahui, Mahindra sudah punya e20 dan eVertio. Bahkan mereka berencana menambah tiga model baru pada tahun 2020.
Pun dengan Tata, pabrikan India lainnya sudah memiliki model Tigor untuk digunakan sebagai kendaraan operasional pemerintah. Hingga kini, produksi Tata Tigor terus digenjot dan diharapkan bisa menembus 10.000 unit.
Lantas, mampukah Jepang berkompetisi dengan merek India di pasar mobil listrik India?