Perusahaan Bus Siasati Kondisi Sulit COVID-19, Buka Kursus hingga Tanam Singkong

9 Juli 2020 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Sumber Alam. Foto: dok. Sumber Alam
zoom-in-whitePerbesar
Bus Sumber Alam. Foto: dok. Sumber Alam
ADVERTISEMENT
Perusahaan bus siasati kondisi sulit di masa pandemi COVID-19 dengan beragam cara. PO Sumber Alam misalnya membuka kursus setir bus, sampai menanam singkong di halaman parkiran armadanya.
ADVERTISEMENT
Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam menyebut, cara itu terpaksa dilakukan, guna mencari pemasukan tambahan.
Instruktur memberi arahan saat kursus setir bus Sumber Alam. Foto: dok. Youtube Sumber Alam ID
Cara yang dilakukan Sumber Alam pun terbilang efektif dalam membantu pemasukan tambahan bagi perusahaan. Sebab, baru seminggu diadakan, sudah ada 12 orang yang mengikuti kursus tersebut.
Bahkan, kata Anthony, animo masyarakat terus bertambah termasuk yang berasal dari luar Kutoarjo dan Jawa Tengah. Dalam mengawal kursus menyetir bus tersebut, perusahaan bus Sumber Alam mengerahkan beberapa pengemudinya yang sudah berpengalaman dan berbakat untuk menjadi instruktur.
Terkait tarifnya, dipatok mulai dari Rp 100 ribu per orang.
Kursus setir bus Sumber Alam. Foto: dok. Youtube Sumber Alam ID

Parkiran perusahaan bus ditanam singkong

Tak hanya membuka kursus menyetir bus, Anthony ternyata juga mulai menanam singkong di halaman parkiran busnya. Bersama para karyawan dan pengemudi busnya, kegiatan menanam singkong itu pada awalnya dilakukan untuk mengisi waktu luang selama PSBB lalu.
ADVERTISEMENT
"Iya awalnya sih iseng saja buat ngisi waktu. Cuma takut kalau pandemi semakin parah atau sampai gimana-gimana, setidaknya kan masih ada yang bisa dimakan," tutur Anthony.
Bus Sumber Alam Foto: dok. Traveloka

Volume penumpang masih kecil

Antisipasi yang dilakukan Anthony itu, tentu bukan tanpa sebab. Meski operasional bus umum di masa PSBB transisi sudah mulai dilonggarkan, pertumbuhan okupansi penumpang masih sangat kecil.
"Sudah mulai bergerak ke angka 20 persen, tetapi memang untuk pulih normal akan memakan waktu lama," jelas Anthony kepada kumparan, Selasa (7/7).
Sejumlah bus terparkir di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Karena itu, Anthony pun terus berharap agar pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia segera mereda, sehingga bisa berdampak positif bagi perekonomian dan perusahaan bus.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.