Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pindah dari Pertamax ke Pertalite, Ini Efeknya ke Mesin Kendaraan
7 April 2022 3:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, apakah perpindahan tersebut aman untuk mesin mobil? Mengingat setiap mobil sudah memiliki standar oktan tersendiri yang ditentukan oleh pabrikan.
Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi perpindahan ke Pertalite hanya disarankan ketika darurat atau dalam waktu jangka pendek saja.
“Tidak untuk jangka panjang, bisa menyebabkan emisi gas buangnya tidak sesuai standar dan penumpukan kerak karbon di ruang mesin,” terang Didi kepada kumparan.
Lebih lanjut, apabila masih memaksakan berpindah untuk jangka panjang, bisa menyebabkan gejala knocking atau ngelitik pada mesin mobil. Kemudian, performa mobil akan turun.
Kondisi sebaliknya
Sama halnya seperti perpindahan dari Pertamax ke Pertalite, Didi juga tidak menganjurkan melakukan perpindahan hal tersebut. Akibatnya, berpotensi pada kerusakan komponen mesin.
“Semakin tinggi oktan, berisiko panas berlebih dan dapat merusak komponen mesin,” ucap Didi.
ADVERTISEMENT
Perpindahan tersebut aman-aman saja pada saat darurat atau sementara. Namun tak dianjurkan untuk jangka panjang.
Sementara itu, penggunaan jenis BBM idealnya disesuaikan dengan kompresi mesin. Mengutip The Burning Platform berikut rekomendasi bahan bakar berdasarkan kompresinya: